Tagator, Alat Deteksi Gas Beracun Gunung Berapi

Letusan gunung berapi kerap disertai keluarnya gas beracun. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Banyaknya gunung berapi di Indonesia menimbulkan bahaya gas beracun. Untuk itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan Tagator (Toxic Gas Detector), untuk mendeteksi gas beracun yang kerap dikeluarkan oleh gunung berapi.

Seperti diketahui, apabila dihirup kedua gas yang termasuk kategori gas beracun itu dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pening, lelah, bronkitis bahkan kematian. Dengan alat ini, keberadaan gas beracun ini dapat cepat terdeteksi.

Alat ini hasil karya dari yaitu Pupawa Nandra Adika, Novardan Tio, Nur Fauziah, Imanda Arifiasari dan Dickry Junior Triandy. Lewat Tagator gas beracun seperti karbon dioksida (CO2) dan belerang (H2S dapat dideteksi.

Tagator menggunakan tenaga baterai yang diharapkan dapat mengamati keadaan gas sekitar lereng gunung sehingga warga dapat dievakuasi tepat waktu.

“Layar LCD dipilih sebagai media penampil informasi. Nilai yang ditampilkan LCD dapat dikontrol melalui komputer,” ujar Pupawa seperti dilansir dari laman ITS, Kamis (13/7/2017).

Dia menjelaskan, alat ini dihubungkan dengan media komunikasi nirkabel ke pos pemantauan. Media komunikasi ini mampu menampilkan kadar-kadar gas secara langsung.

“Kami sempat merasa kesulitan dalam menguji alat ini, karena Surabaya bukan lereng gunung. Tapi akhirnya, kami mampu menyelesaikan alat ini juga,” ucapnya sambil bersyukur.

Ia dan tim berharap agar Togator ini dapat dipantenkan dan menggondol emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) nanti.

STEVY WIDIA

Exit mobile version