youngster.id - Tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia membuat inovasi pesawat tanpa awak atau drone. Istimewanya drone ini , dapat membantu dalam kegiatan pertanian untuk mendeteksi tanaman yang kekeringan. Selain itu dapat dipakai untuk pencarian benda-benda termasuk jenasah.
Josua Christanto perwakilan tim mengatakan bahwa teknologi drone ini menggunakan teknologi artificial intelligence (AR) yakni kecerdasan buatan). “Dengan teknologi ini membuat drone bisa mendeteksi bentuk benda atau barang yang dilewati, ” terangnya saat dijumpai Kamis (30/3/2017) di kampus UI Depok.
Josua menerangkan drone ini bisa membaca tanaman yang kekeringan. Jika tanaman tersebut terdeteksi kering, maka drone dapat diprogram untuk otomatis menyiram tanaman.
Rencananya teknologi ini dikembangkan untuk bisa memahami pola-pola yang berguna untuk pertanian, seperti mencari tanaman rusak, layu tidaknya daun, serta perubahan warna yang terjadi.
Untuk baterai, drone ini memiliki daya tahan 20-an menit. Kedepan Tim Tehnik UI juga berencana untuk mengembangkan dua bentuk drone, empat dan enam kaki.
“Diperkirakan untuk biaya pembuatan drone empat kaki sekitar 7 juta dan untuk versi drone enam kaki 9 juta, ” ungkap Joshua.
Menariknya, selain untuk pertanian menurut Josua drone ini juga dapat digunakan untuk mencari objek-objek tertentu yang diinginkan. Dengan teknologi drone yang ada ini dapat mendeteksi, lalu kemudian mengirimkan titik Global Positioning System (GPS) ke objek tersebut, lalu menyimpan data tersebut di memorinya untuk dipergunakan kembali.
“Sehingga, dengan sistem seperti ini memungkinkan drone dimanfaatkan untuk membantu pihak berwenang seperti dalam melakukan pencarian barang-barang bukti atau mencari jenasah untuk keperluan analisis kasus, ” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post