Tim Solar Boat FTUI Luncurkan Kapal Tenaga Matahari

Tim Solar Boat FTUI membuat kapal inovasi solar system. (Foto :dok. solarboat.ui.ac.id)

youngster.id - Tim Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meluncurkan serta menguji coba kapal inovasi solar system di Danau Kenanga, Kampus UI Depok (Senin, 9/5/16). Kapal yang bernama Jayasatria Garuda (Jagur) ini dibuat oleh tim Solar Boat Team (SBT) dengan mengombinasikan tenaga matahari dan cara konvensional.

Tim SBT akan menjadi salah satu tim yang akan diberangkatkan untuk mewakili Indonesia pada ajang kompetisi International Dutch Solar Challenge yang diselenggarakan di Belanda pada 30 Juni—9 Juli 2016.

Kapal Jayasatria Garuda atau Jagur merupakan salah satu kapal yang mengusung konsep energi terbarukan dengan memakai teknologi ramah lingkungan. Kapal ini juga mengombinasikan model tradisional dalam menggunakan “cadik” atau hull samping, dengan memiliki panjang 6 meter serta ukuran berat 25 kilogram digabungkan dengan solar panel (tenaga matahari), melalui 260 WP sehingga mampu mencapai efisiensi sebanyak 20 persen.

Manajer SBT, Pradhana Sadhu optimis akan berhasil membawa kapal Indonesia ke ajang internasional nantinya.

“Kami yakin kombinasi desain kapal tradisional Indonesia dan pengembangan hull design yang digunakan untuk Dutch Solar Challenge akan menghasilkan kapal yang ringan, bermanuver baik dan rendah tingkat resistensinya”, tuturnya.

Sadhu mengungkapkan bahwa Jagur yang memiliki konsep aplikasi solar cell sangat bermanfaat untuk para nelayan, sehingga di saat nelayan hendak pulang dan kembali ke darat, ikan-ikan dan hasil tangkapan lainnya akan lebih awet dan tidak bau saat disimpan di dalam chiller pendingin.

“Itu sangat penting, jangan sampai ikan yang didapatkan sudah terlanjur busuk saat pulang. Untuk itu kami menciptakan kapal solar cell namun masi tetap mengombinasikan dengan cara-cara konvendional,” kata Sadhu.

Pembuatan satu kapal Jayasatria Garuda menghabiskan biaya sekitar 150—300 juta rupiah. Di dalam pembuatannya juga menggunakan bahan silica frame alumunium. Kapal ini maksimal dapat menghasilkan kekuatan hingga mencapai 200 Watt. Sadhu menambahkan, teknik semacam ini (kombinasi solar cell) sebenarnya sudah banyak kajian yang diteliti, namun memang kurang dipublikasikan.

“Saya berharap penemuan ini nantinya akan dapat diaplikasikan dan disediakan di Kementrian Perhubungan dan Kementrian Kelautan dan Perikanan,” pukasnya.

Peluncuran tersebut diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA selaku Dekan FTUI beserta Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M. Met.  Prof. Muhammad Anis sangat bangga terhadap inovasi SBT. Dia berharap kapal khas Indonesia akan semakin dikenal dalam kontes internasional sebagai Poros Maritim Dunia.

 

MARCIA AUDITA

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version