youngster.id - Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjuarai kompetisi mobil prototipe dengan bahan bakar kimia (Chem-E Car) di Malaysia.
Dengan menurunkan mobil prototipe yang bernama Spektronics Aerio Superior (AS), tim Spektronics ITS mampu menjadi juara pertama race competition dan juara tiga poster competition di ajang yang berlansung pada 8 April 2017 di Pahan, Malayasia.
Manajer non-teknis tim Spektronics ITS Ika Yuni Rachmawati menjelaskan, prototipe mobil berukuran mini ini memiliki bahan bakar reaksi kimia hidrogen peroksida dan katalis ferri klorida. “Kami harus menyelesaikan dua tantangan untuk menjuarai kompetisi ini,” ujarnya dalam keterangan pers Minggu (9/4/2017).
Kompetisi Nasional Chem-E Car ke-17 di Malaysia diikuti oleh 72 tim dari 30 universitas, tujuh di antaranya adalah universitas di Indonesia.
Ika mengungapkan, tantangan pertama, mobil tersebut harus memasukkan bola ke dalam gawang dan berhenti di jarak yang sudah ditentukan. Berikutnya, Spektronics AS harus menjatuhkan pin bowling dan berhenti di jarak yang sudah ditentukan pula.
“Untuk menyelesaikan kedua tantangan tersebut, peserta hanya diberi waktu dua menit sehingga dibutuhkan reaksi kimia sifatnya cepat,” kata dia.
Pada tantangan yang pertama, Spektronics AS berhasil memasukkan bola dan berhenti di jarak 10,1 meter. Padahal, jarak yang diwajibkan adalah 10,5 meter sehingga ada selisih 0,4 meter. “Eror 0,4 meter itu sudah yang terbaik, kalau yang lain bisa bermeter-meter,” kata Ika.
Di tantangan kedua, kata Ika, Spektronics AS gagal menjatuhkan pin bowling tetapi masih berhasil meminimalisir eror sejumlah 0,43 meter. “Tim yang lain pun tidak ada yang berhasil menjatuhkan pin bowling. Bahkan banyak yang didiskualifikasi karena faktor bahan kimia yang bocor dari mobil dan kehabisan waktu,” tuturnya.
Menurut dia, kendala yang dihadapi tim adalah kondisi lantai di Universitas Malaysia Pahang tempat kompetisi berlangsung yang tidak rata. Kendala lain yang ditemui tim adalah merek bahan kimia yang berbeda. Enam anggota tim Spectronics yang berangkat perlu mengkalibrasi dan mencari data ulang. “Alhamdulilah kami bisa cepat mengatasinya, jadi ini bukan masalah besar,” katanya.
Menurut Ika, lawan terberat ITS dalam kompetisi tersebut adalah tim dari Universitas Teknologi Petronas, Universitas Monash Malaysia, dan Universitas Pahang.
Kemenangan di Malaysia ini merupakan batu loncatan bagi ITS untuk mengikuti AIChE Chem-E Car di Amerika Serikat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post