Vysatic, Motor Listrik Berbasis Vespa Dari Polines

Polines Vysatic

Tim Vysatic dari Polines. (Foto: istimewa)

youngster.id - Tim mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) membuat inovasi motor konversi listrik dengan basis motor vespa. Motor listrik yang diberi nama Vysatic itu tampil pada acara Energy Transition Day (Road to G20 Bali) di Nusa Dua, Bali.

Motor konversi listrik dari Polines, Vysatic, merupakan motor vespa super tahun 1979 yang dikonversi dengan motor 2KW dan baterai litium 72 Volt 20 Ah (milik Gesit). Selain itu, vespa listrik itu juga dilengkapi fitur keyless dan keamanan GPS tracking apps. Aplikasi khusus tersebut terintegrasi dengan motor sehingga pemilik sepeda mampu melihat rekam jejak pengguna motor.

“Motor ini mampu menempuh jarak 40-45 km dengan kecepatan maksimal 70 km per jam, sedangkan untuk pengecasan baterai memerlukan waktu 3 jam,” terang Ahmad Hamim Su’udy pembimbing tim Vysatic yang juga dosen Jurusan Teknik Mesin Polines yang dilansir laman Ditjen Pendidikan Vokasi.

Tim mahasiswa yang terlibat dalam tim motor Vysatic terdiri 4 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan 2 mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Mereka adalah Winar Aziz Ridwansyah, M. Dzikri Al Rasyid, Hermansyah, Luthfi Aryananda Atthariq, Friendika Alif Arrahman, serta Ayu Novita Anggraeni.

Inovasi ini berawal dari event Lomba PLN ICE 2022 dengan tema motor konversi BBM ke motor listrik. Menurut Hamim timnya harus bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai wilayah dan kampus, baik negeri maupun swasta. Hasilnya, tim Vysatic mendapatkan juara harapan 2 dalam lomba tersebut.

“Polines merupakan satu-satunya politeknik dari 9 finalis (8 lainnya dari universitas) yang bertanding untuk perebutan juara di Jakarta, Oktober 2022 lalu,” ujar Hamim.

Usai event itu, timnya kemudian mendapatkan undangan dari pihak PLN Puslitbang Jakarta untuk ikut tampil pada acara Energy Transition Day (Road to G20 Bali) yang merupakan rangkaian kegiatan G20 dan puncak kreativitas para anak muda yang menyikapi energi transisi dari bahan bakar ke motor listrik.

“Capaian ini tentu salah satunya karena dukungan dan apresiasi luar biasa dari kampus Polines, terutama dari Direktur Polines, Prof Totok Prasetyo, dan semua jajarannya yang sudah banyak membantu dan memfasilitasi tim mahasiswa,” kata Hamim.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version