youngster.id - Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) kembali menggelar Jelajah Timur: Charity Run for Equality. Lomba lari dengan misi untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Ada 100 pelari mencapai garis finish setelah menempuh 86 kilo meter yang berlangsung secara serentak di 13 kota.
Melalui Jelajah Timur: Charity Run for Equality, Plan Indonesia akan membangun sarana air bersih, sedikitnya di dua desa yakni Nggolonio dan Tedamude di Kabupaten Nagekeo, NTT. Lomba ini digelar di Lampung, DKI Jakarta, Bandung, Cianjur, Yogyakarta, Denpasar, Lombok, Makassar, Sangatta, Kupang, Nagekeo, Sorong, dan Brisbane, Australia
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia menjelaskan bahwa meningkatkan akses air bersih berarti membantu mengurangi beban dan risiko yang dihadapi anak-anak perempuan.
“Kesetaraan bagi anak perempuan harus diperjuangkan di seluruh aspek baik di ranah domestik maupun publik. Dengan terpenuhinya kebutuhan sarana air bersih, maka mereka tidak perlu kelelahan saat belajar di sekolah. Saat menstruasi, sanitasi dan kebersihan lebih terjaga. Bahkan, mereka dapat terhindar dari berbagai risiko kekerasan yang mungkin terjadi dalam perjalanan mengambil air,” ungkap Dini dalam siaran pers, Minggu (2/11/2020).
Menurut dia, melalui program Jelajah Timur: Charity Run for Equality, Plan Indonesia menargetkan untuk membangun akses air bersih setidaknya di 10 desa dampingan Plan Indonesia yang tersebar di Lembata, Flores, dan Timor Tengah Selatan. “Kami tidak bisa bergerak sendiri, sinergi dari berbagai pihak, pemerintah daerah, pihak swasta, dan tentunya masyarakat sangat diperlukan untuk membantu pemenuhan air bersih di NTT,” ungkap Dini.
Kementerian Perhubungan RI turut berkolaborasi dengan Plan Indonesia melalui aksi penggalangan dana virtual bertajuk ‘Donasi Insan Transportasi Untuk Akses Air Bersih Nusa Tenggara Timur’. Lebih dari 1,5 milyar rupiah telah terkumpul dari acara ini beserta 100 buah sepeda yang telah diberikan kepada anak-anak di NTT.
Adita Irawati, Staf Khusus Menteri Perhubungan sekaligus pelari 86KM termotivasi untuk membantu masyarakat di NTT, khususnya anak perempuan melalui aktivitas positif yang Ia cintai yaitu berlari. “Anak perempuan Indonesia adalah generasi penerus bangsa, sama dan setara dengan anak laki-laki. Maka jagalah kesehatanmu, tingkatkan pendidikanmu dan jaga semangatmu, agar kalian menjadi manusia yang memiliki arti, punya kontribusi,” ujar Adita menyampaikan pesannya kepada anak-anak perempuan melalui Plan Indonesia.
Sementara, pasangan pelari Natascha Oking & Kaka Slank yang juga mengikuti Jelajah Timur: Charity Run for Equality sejak 2019 mengatakan, “Kami ingin melihat keindahan Flores sambil olah raga dan mengumpukan donasi untuk sesuatu yang sangat darurat yaitu pengadaan air bersih di beberapa desa di Flores, sehingga anak-anak perempuan di sana tidak perlu berjauh-jauh lagi ambil air di saat jam belajar atau main mereka,” ujar Natascha & Kaka.
Sebelumnya, sedikitnya 500 orang pelari dan pesepeda telah berkontribusi secara virtual serta aksi penggalangan dana melalui kitabisa.com, termasuk Richard Kyle (Aktor) dan Nugie (Musisi) serta beberapa komunitas antara lain: Women’s Cycling Community, Burn-Bukit Runners, X-Jimbarun, Run on Bali, Fakerunners Bali, dan masih banyak lagi.
Masyarakat juga dapat terlibat dalam Jelajah Timur: Charity Run for Equality dengan mengikuti Jelajah virtual yaitu kegiatan berlari yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kemudian, jarak lari yang ditempuh dikumpulkan hingga target lari tertentu. Hasil pendaftaran melalui platform Virtuathlon akan menjadi donasi untuk pengadaan akses air bersih di NTT. Hingga hari ini, donasi yang terkumpul telah mencapai lebih dari Rp 2 miliar. Aksi penggalangan dana masih dibuka sampai akhir 30 November 2020
STEVY WIDIA
Discussion about this post