youngster.id - Tidak bisa dipungkiri, dunia teknologi masih didominasi oleh kaum pria. Berdasarkan penelitian Badan Pusat Statistik (2017), persentase tenaga kerja perempuan di bidang Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM) baru mencapai sekitar 30%. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ada dorongan lebih banyak wanita untuk memasuki bidang STEM dan ikut serta berpartisipasi dengan industri teknologi.
Untuk mendorong partisipasi perempuan dalam bidang teknologi, Girls In Tech Indonesia dan Education New Zealand (ENZ) membuka tahun dengan kegiatan beasiswa yang baru pertama kalinya diadakan bernama Girls In Tech Scholarship. Beasiswa ini didanai penuh oleh Education New Zealand dan mitranya, Hacktiv8, sebuah penyelenggara pelatihan coding di Indonesia.
“Saya dan rekan saya, Anantya Van Bronkhorst, ingin membangun network bagi para wanita sehingga lebih banyak wanita dapat berbicara tentang teknologi. Kami ingin para wanita terinspirasi untuk memanfaatkan teknologi dengan baik untuk memecahkan masalah atau bahkan memulai startup,” ungkap Aulia Halimatussadiah Co-Managing Director Girls in Tech Indonesia dalam keterangan pers, Senin (8/2/2021).
Girls In Tech Indonesia berdiri pada tahun 2011. Organisasi nirlaba tersebut kali ini menggelar program beasiswa sebagai tindak lanjut dari inisiatif kerjasama Education New Zealand dan Girls In Tech Indonesia pada Arisan Digital 2020. Sebanyak 1.141 wanita di 20 kota di Indonesia berpartisipasi dalam sesi hybrid (offline dan online) lalu secara virtual.
Nafinia Putra, Co-Managing Director Girls In Tech Indonesia mengatakan, Program beasiswa ini merupakan program yang pertama kalinya diadakan, hasil kerja sama kami dengan Education New Zealand dan Hacktiv8.
“Di era baru yang sedang berkembang ini, kami berharap dapat melihat semakin banyak wanita yang berpartisipasi, memiliki lebih banyak kesempatan dan menjadi ahli di bidang teknologi, serta memberikan dampak bagi kemajuan Indonesia,” kata Nafinia.
Dia menegaskan, program beasiswa di awal tahun 2021 juga merupakan momen yang tepat untuk membuka kesempatan bagi kaum perempuan Indonesia menimba ilmu dan pengalaman. Akan ada tiga kelas yang berbeda, yaitupengenalan Python, Front-End Web Development, dan pengenalan pemrograman.
Progam ini didukung oleh Education New Zealand (ENZ). “Kami percaya program beasiswa ini sangat berarti karena melalui prakarsa kemitraan kami dengan Girls In Tech Indonesia, kami telah melihat secara langsung potensi besar wanita n Indonesia di sektor ini. Antusiasme dan minat terhadap teknologi juga ditunjukan oleh banyaknya pendaftaran yang masuk ke dalam program beasiswa. Tentunya, kami berharap dapat melanjutkan kemitraan jangka panjang untuk mendukung kemajuan teknologi di Indonesia, “ kata Ben Burrowes, Direktur Regional Education New Zealand untuk Asia.
Bermitra dengan Education New Zealand, Hacktiv8 menyelenggarakan program pembelajaran pemula bagi mereka yang ingin menjadi Full Stack Developer. ‘’Sebagai mitra beasiswa ini, kami melihat banyak potensi di dalamnya untuk berperan dalam memajukan dunia teknologi di Indonesia. Dengan memberikan para perempuan akses untuk belajar, kami berharap para peserta dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dan berkontribusi dimanapun mereka berada,” kata Juventia Vicky, Presiden Hacktiv8 Indonesia.
Berikut Daftar Penerima Beasiswa Perdana Girls In Tech 2020:
- Bela Devianti Retnoningsih
- Atika Dwi Hanun Amalia
- Linda Oktavianty
- Larasati Nugroho
- Putu Sanisa Pascaline
- Astuti Pangestu
- Nurulita Aida Rahmasari
- Graciella Valeska Liander
- Andi Shahifah Motahharah
- Joyceline Susanto
- Elvira Siahaan
- Shafa Salsabila Kurniawan
- Anastasia Novia Windrawati
- Fitri Sinta Ari Devi
- Karenza Balqis
- Riza Tri WUlaningrum
- Clarissa Tanuhardja
- Angela Mulia
STEVY WIDIA
Discussion about this post