youngster.id - PT Hutchison 3 Indonesia (3 Indonesia) telah mencatatkan pertumbuhan positif di tahun 2018. Selain itu, data lalu lintas 3 Indonesia meningkat lebih dari 80% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Cliff Woo, CEO dan Presiden Direktur 3 Indonesia mengatakan sepanjang 2018 perseroan telah membukukan prestasi positif. Bahkan pada 2018, 3 Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang brilian dengan pendapatan yang tumbuh double digit secara tahunan.
“Kami juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 4x lipat dengan jumlah pelanggan mencapai 37 juta pelanggan,” kata Cliff dalam keterangannya, Senin (11/3/2019) di Jakarta.
Cliff menuturkan perseroan berkomitmen untuk menjadi operator seluler terbaik pada 2019 di industri telekomunikasi Indonesia. Komitmen ini didukung oleh induk perusahaan yaitu CK Hutchison Holding Limited yang terkenal di lebih dari 50 negara.
Cliff mengatakan industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penggunaan internet seluler yang luas. Cliff senang hingga saat ini 3 Indonesia masih menjadi bagian dari industri komunikasi di Indonesia.
“Adalah suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari industri strategis ini dan saya menegaskan kembali komitmen kami untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Indonesia yang berkelanjutan “kata Cliff.
Dia menambahkan dalam mengatur jaringan, perseroan berfokus pada kualitas jaringan. Didukung oleh pita spektrum 5MHz tambahan pada frekuensi pembawa 2.100 MHz yang dialokasikan oleh Pemerintah pada 2018.
Cliff mengatakan dengan sistem ini, mudah bagi perseoran untuk memberikan pengalaman produk terbaik serta menyeimbangkan kapasitas jaringan dengan lancar.
3 Indonesia berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pengalaman internet pelanggannya dengan memperluas jangkauan, pada tahun 2019 sejak kuartal keempat, 3 telah mulai meluncurkan lebih dari 8.000 cell sites 4G /4.5G dengan cakupan mencapai 30 juta dari populasi Indonesia.
Disamping itu, lanjutnya, jaringan 4G 3 Indonesia telah menjangkau 170 juta jiwa penduduk Indonesia yang berada di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Hingga akhir 2018, 3 Indonesia telah terhubung dengan jaringan internet seluler 4G / 4.5G di lebih dari 7.900 desa dan 281 kota.
“Dengan memanfaatkan pengalaman pemegang saham di global, 3 Indonesia mengelola spektrum dan sumber daya infrastrukturnya dengan sangat efektif,” kata Cliff lagi.
Menanggapi evolusi teknologi telekomunikasi pada teknologi jaringan seluler generasi 5 (5G), Cliff menambahkan bahwa 3 Indonesia siap mengadopsi teknologi 5G.
“Dengan pengalaman kami dalam meluncurkan 5G secara global, kami siap menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung kedatangan 5G,” kata Cliff. Untuk itu operator ini berencana menambah base transciever station (BTS) 4G di tahun ini. Sampai akhir 2018, total BTS 4G Tri sebanyak 17.000. Seluruh BTS 4G Tri diklaim juga sudah siap untuk mengadopsi teknologi 5G.
Wakil Presiden Direktur Tri Danny Buldansyah menjelaskan bahwa seluruh rencana pembangunan BTS baru itu belum termasuk BTS yang memanfaatkan Palapa Ring. Soal pemanfaatan Palapa Ring, dalam waktu dekat pihak Tri bakal melakukan pertemuan dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dalam waktu dekat ini.
Saat ini, total pelanggan Tri sebesar 37 juta. Dari total tersebut, 95% di antaranya merupakan generasi milenial. Pengguna Tri umumnya memanfaatkan layanan data untuk penggunaan media sosial, gim daring, serta untuk kebutuhan menonton maupun mendengar musik.
Chief Commercial Tri Dolly Susanto mengatakan, bahwa pada tahun 2019 ini pihaknya bakal berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan. “Kami fokus memberikan value, bukan hanya pricing,” kata Dolly.
STEVY WIDIA
Discussion about this post