youngster.id - Data menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan penerima panggilan spam terbanyak di Asia Pasifik. Bahkan 39% anak muda pernah menjadi korban penipuan berupa panggilan telepon tak dikenal, pesan singkat mencurigakan, penipuan daring hingga mengancam keamanan privasi masyarakat. Bagi generasi muda yang tumbuh di era serba digital, ancaman ini dapat menghambat kreativitas, mengurangi rasa percaya diri saat berinteraksi secara online, bahkan merugikan secara finansial.
Untuk menjawab tantangan ini, brand Tri dari Indosat Ooredoo Hutchison menghadirkan solusi berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang dirancang khusus dengan teknologi AIvolusi 5G untuk melindungi pengguna dari serangan spam dan scam.
Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Bilal Kazmi mengatakan, sebagai brand yang adaptif dan dekat dengan dunia anak muda, Tri selalu memprioritaskan kenyamanan dan keamanan pengalaman digital pelanggan. Untuk itu, hadir Tri AI: Anti Spam/Scam.
“Teknologi ini memberikan jaringan yang aman, sehingga anak muda bebas bereksplorasi, berkarya, dan menjelajah dunia online dengan percaya diri,” ucapnya pada Kamis (14/8/2025) di Jakarta.
Sementara itu Chief Marketing Officer Indosat Vivek Mehendiratta menegaskan, fitur Tri AI: Anti Spam/Scam menjadi garda terdepan perlindungan digital, dengan teknologi yang bisa mendeteksi dan memberikan peringatan dalam kategori warna berbeda.
Panggilan aman akan ditandai warna toska dengan notifikasi “Tri: Nomor Aman”, panggilan terindikasi spam akan muncul berwarna kuning dengan notifikasi “Tri: Nomor Tak Dikenal”, dan panggilan teridentifikasi scam akan diberi warna merah dengan notifikasi “Tri: Nomor Berisiko”. Untuk SMS yang terindikasi mencurigakan, pengguna akan menerima peringatan otomatis sehingga dapat segera mengambil langkah pencegahan.
“Peluncuran ini menegaskan peran Tri bukan hanya sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tetapi juga sebagai mitra digital yang peduli pada keselamatan dan pemberdayaan generasi muda,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post