4 Langkah Bagi Industri Kecil Go International

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau pameran IKM.(Foto: Kemenperin/youngster.id)

youngster.id - Kementerian Perindustrian mendorong sektor industri kecil dan menengah (IKM) nasional untuk memanfaatkan teknologi digital. Dengan menguasainya, mereka diharapkan mampu berdaya saing di tingkat internasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini, IKM sebagai bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99% dari seluruh unit usaha industri di Indonesia. Dari jumlah tersebut mampu menyerap tenaga kerja 10,5 juta orang atau 65% dari total tenaga kerja sektor industri.

“Kita telah memasuki era ekonomi digital, di mana model bisnis yang banyak dijalankan berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat  (22/3/2019) di Jakarta.

Menurut Menperin itu ada empat aspek yang dapat membentuk IKM lebih berdaya saing di pasar global. Yakni mempunyai ciri khas produk, pengembangan produk dan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, pemanfaatan era digital, dan pola pemasaran yang baik.

Untuk meningkatan aspek ciri khas produk, salah satunya, pemerintah memberikan penghargaan One Village One Product (OVOP).

Harapannya, terbentuk pengembangan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu menembus pasar global. Untuk pengembangan produk, Kementerian memfasilitasi Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP), dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).

Selanjutnya, dalam membangun SDM berkualitas melalui pendidikan vokasi dual system model Jerman. Lalu ada pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri, serta pembangunan link and match Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, pemanfaatan era digital pun penting melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0.

Sedangkan aspek pola pemasaran yang baik dengan meluncurkan program e-Smart IKM. Dengan program ini, pemerintah mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM dapat dipasarkan secara offline dan online. “Nantinya produk IKM dalam negeri dapat membanjiri e-commerce ,” pungkas Airlangga.

STEVY WIDIA

Exit mobile version