youngster.id - Transformasi teknologi digital telah membawa perubahan mendasar dalam berbagai sektor, termasuk akuntansi.
Dalam tiga tahun mendatang, diperkirakan sekitar 58% akuntan akan mengadopsi teknologi seperti robotic process automation (RPA) dan kecerdasan buatan untuk otomatisasi proses pencatatan dan analisis.
Di Indonesia, kebutuhan akan akuntan yang terampil dalam teknologi digital semakin mendesak, mengingat saat ini hanya ada sekitar 53,000 akuntan untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 452,000 orang. Selain itu, laporan US News & World Report menunjukkan pertumbuhan pekerjaan akuntan sebesar 5,6% dari tahun 2021 hingga 2031, menegaskan peran penting akuntan dalam dunia bisnis yang terus berkembang.
Wijaya Triwacananingrum, Ketua Program Studi Akuntansi UPH mengatakan, meskipun kemajuan teknologi akan mengubah praktik akuntansi secara signifikan, teknologi tidak akan sepenuhnya menggantikan peran para akuntan.
“Teknologi akan terus mengubah bagaimana akuntansi dilakukan, tetapi keterlibatan manusia dalam menerapkan pengetahuan, interpretasi, dan analisis akan tetap menjadi hal yang penting dalam dunia akuntansi. Namun, para akuntan harus beradaptasi dan mengejar keterampilan-keterampilan baru untuk dapat berkembang di era digital,” kata Wijaya.
Untuk meraih sukses di era digital sebagai seorang akuntan, ada empat langkah kunci yang perlu dipertimbangkan dan diupayakan:
1. Meraih Gelar Sarjana: Pendidikan tinggi menjadi fondasi penting dalam memasuki dunia akuntansi. Memperoleh gelar sarjana dari perguruan tinggi akan memberikan keunggulan ketika mencari pekerjaan.
2. Mengejar Gelar Lanjutan: Meskipun tidak wajib, meraih gelar master di bidang akuntansi dapat memperluas peluang sukses dalam karier Anda.
3. Sertifikasi Profesional:Menyandang sertifikasi profesional memberikan beragam manfaat bagi keberlangsungan karier seseorang. Dengan memiliki sertifikasi profesional di bidang akuntansi, kamu akan dianggap memiliki keahlian yang lebih tinggi dalam profesi tersebut. Selain itu, sertifikasi profesional juga dapat menjadi modal untuk mendapatkan kepercayaan dari perusahaan.
Salah satu universitas swasta di Indonesia yang dapat menunjang mahasiswanya untuk mendapatkan sertifikasi profesional di bidang akuntansi adalah Universitas Pelita Harapan (UPH). Beberapa lembaga sertifikasi profesi akuntansi yang telah bekerja sama dengan Program Studi (Prodi) Akuntansi UPH antara lain, The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Chartered Accountants, Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), CPA Australia, serta Accurate Brevet A dan B.
4. Keterampilan Teknologi:Di era digital saat ini, akuntan harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan mereka. Penguasaan aplikasi Akuntansi Digital, seperti Microsoft Power BI, menjadi nilai tambah dalam pengambilan keputusan bisnis.
Semua langkah ini dapat diwujudkan melalui peran pendidikan tinggi yang menghadirkan pembelajaran yang up to date dan terintegrasi dengan teknologi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Untuk itu, Prodi Akuntansi UPH menghadirkan konsentrasi (peminatan) Akuntansi Digital untuk mempersiapkan calon akuntan yang mampu mengikuti perkembangan zaman serta melek teknologi.
Akuntansi Digital adalah cabang penting dalam profesi akuntan yang berkembang seiring dengan perubahan teknologi. Ini melibatkan penggunaan aplikasi, platform berbasis awan, dan alat-alat digital untuk pencatatan, pemrosesan, serta pelaporan informasi keuangan. Kemampuan untuk bekerja dengan data digital dan menggunakan perangkat lunak berbasis awan menjadi penting, mengingat transaksi keuangan semakin berbasis digital dan transparan.
STEVY WIDIA