5 e-Commerce Indonesia Alami Penurunan Jumlah Kunjungan Sejak Awal Tahun

Pelaku e-commerce di idEA. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Berdasarkan data SimilarWeb terbaru, lima e-commerce terbesar di Indonesia menunjukan penurunan jumlah kunjungan per bulan. Mulai dari Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak hingga Tokopedia mengalami fenomena yang sama.

Jumlah kunjungan Shopee, e-commerce asal Singapura, tercatat mencapai 143,6 juta pada Februari 2023 atau turun 16% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 171,3 juta. Bahkan turun 25% dibandingkan Desember 2022.

Nasib serupa dialami Lazada,  yang punya 74,2 juta pengunjung pada Februari 2023. Angka tersebut turun 18,69% secara bulanan dibandingkan jumlah kunjungan bulan sebelumnya sebanyak 74,2 juta. Padahal, jumlah kunjungan di bulan Januari sempat menunjukan kenaikan tren pengunjung sebanyak 91,2 juta.

Penurunan jumlah kunjungan juga dialami e-commerce Blibli. Pada Februari 2023, Blibli dikunjungi oleh 23,2 juta pengujung, atau turun 18,8% secara bulanan. Jumlah kunjungan Blibli pada Januari 2023 adalah sebanyak 28,6 juta. Angka tersebut juga merosot 23,5% dari kunjungan e-commerce Blibli pada akhir 2022 yang mencapai sebanyak 37,4 juta.

Selanjutnya, e-commerce lokal Bukalapak juga mengalami penurunan jumlah kunjungan. Pada Februari 2023, jumlah kunjungan Bukalapak mencapai 17,1 juta. Angak tersebut turun 14,2 persen secara bulanan dibandingkan kunjungan Januari 2023 sebanyak 20 juta.

Kondisi serupa juga dialami Tokopedia. Pada bulan lalu mendapatkan kunjungan hanya 108,1 juta atau turun 15,60% dari 128,1 juta kunjungan pada Januari.

Menanggapi hal tersebut, Head of Corporate Affairs Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan masyarakat tentunya memiliki preferensi masing-masing dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan.

Apalagi laporan dari e-Conomy SEA 2022 mengatakan sektor digital khususnya e-commerce, transportasi online dan pengiriman makanan, diperkirakan akan terus tumbuh secara masif dan menjadi platform utama bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan selama 2023.

“Maka dari itu, Tokopedia terus mengutamakan strategi pemasaran yang lebih optimal, efisien dan relevan,” ungkap Ekhel, Rabu (29/3/2023).

Ekhel juga mengatakan, Tokopedia melihat di tengah perubahan perilaku dan preferensi masyarakat dalam berbelanja, pihaknya mencatat beberapa temuan menarik seputar tren belanja masyarakat melalui Tokopedia pada periode 14 Februari hingga 14 Maret 2023.

Sejumlah kategori yang paling dicari antara lain Makanan dan Minuman, Fesyen, Otomotif, Rumah Tangga dan Kesehatan. Selain itu, bumbu dan bahan masakan, makanan ringan, obat-obatan, aksesori motor dan perlengkapan kebersihan menjadi beberapa produk terlaris.

Adapun, jumlah kunjungan pada halaman produk (product page view) meningkat sebesar lebih dari 1,5x lipat. Aceh Tengah (D.I. Aceh), Tanjung Pinang (Kep. Riau), Sampang (Jawa Timur), Bontang (Kalimantan Timur) dan Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan tertinggi jumlah pembeli, dengan rata-rata peningkatan hampir 2 kali lipat.

Sementara itu, Tanjung Pinang (Kep. Riau), Sampang (Jawa Timur), Badung (Bali), Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Balikpapan (Kalimantan Timur) tercatat sebagai sejumlah wilayah dengan peningkatan paling tinggi. Produk makanan dan minuman khas Ramadan seperti kurma, madu dan sirup mengalami peningkatan transaksi sebesar 3x lipat. Terdapat peningkatan penjualan rata-rata hampir 4x lipat untuk daging sapi dan bawang di momen jelang Ramadan 2023.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version