Rabu, 31 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Microsite - The NextDev News

50% Keluarga Asia Membeli Perangkat Tambahan Untuk Pembelajaran Online Anak

21 Juli 2021
in News
Reading Time: 2 mins read
Belajar online

Aktivitas belajar online (Foto: ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Untuk memfasilitasi anak-anak mereka dengan perangkat yang dibutuhkan saat belajar online, lebih dari setengah atau satu dari setiap dua keluarga di Asia Pasifik (49%) dengan dua atau lebih anak harus membeli atau menyewa perangkat tambahan demi mendukung jalannya pembelajaran. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua secara global, setelah Afrika (62%). Amerika Latin mengikuti di 48% sementara Timur Tengah mencatat yang terendah di 42%.

“Di seluruh kawasan Asia Pasifik, pembelajaran virtual terus menjadi norma yang dibutuhkan dan kami melihat ini masih akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Studi kami membuktikan bahwa keharusan transisi massal ke pembelajaran online membawa kesulitan tidak hanya dalam hal penguasaan kurikulum, tetapi juga masalah teknis Banyak keluarga harus membeli perangkat tambahan atau meminjamnya dari teman atau sekolah jika mereka menawarkan opsi ini, serta menginstal program dan secara berkala menyelesaikan masalah internet,” komentar Chris Connell, Managing Director untuk Asia Pasifik Kaspersky dalam keterangan pers, Rabu (21/7/2021).

Baca juga :   Bangkitnya Industri 4.0 dan Digitalisasi Dalam Industri

Menarik juga untuk dicatat bahwa lebih dari separuh anak-anak di Asia Pasifik (59%) melakukan kelas online mereka melalui ponsel cerdas. Selain itu, 3 dari 5 anak dari wilayah tersebut (60%) mengalami kesulitan teknis untuk terhubung ke pembelajaran online secara teratur atau berkala. Mayoritas (79%) mendapat bantuan dari orang tua mereka agar perangkat mereka berfungsi. Namun, 16% anak-anak tersebut menyelesaikan masalah teknis mereka sendiri.

“Ini terbukti menjadi salah satu kesulitan bagi orang tua dan anak-anak. Tapi saya berharap pengalaman yang diperoleh dari menjelajahi dunia online dapat membantu kita melihat secara lebih terbuka akan format pembelajaran offline tradisional dan kedepannya menjadi mahir menggunakan alat digital yang lebih efektif dengan aman,“ tambah Connell.

Untuk dapat tetap mengikuti pembelajaran, banyak anak-anak dari Asia Pasifik harus menginstal program tambahan di perangkat mereka. Misalnya, 38% mulai menggunakan layanan konferensi video baru, dan 43% mengunduh simulator interaktif dan program edukasi lainnya. Beberapa orang tua (23%) juga merasa perlu untuk mulai menggunakan solusi keamanan.

Baca juga :   10 Tips Kaspersky Menjaga Privasi Online Lebih Baik

Sergey Mardanov, Direktur Hubungan Universitas di Mail.ru Group mengartakan, ketika pandemi COVID-19 memicu migrasi massal ke pembelajaran jarak jauh, banyak guru dan siswa menyambut pengalaman pertama mereka dalam bekerja dan belajar online.

“Kami telah fokus membantu sekolah dan universitas mengatur dan memahami pembelajaran jarak jauh, dan kami akan terus memberikan upaya terbaik seiring permintaan alat digital juga kian dibutuhkan. Dan tidak hanya untuk platform pendidikan murni, tetapi juga media sosial. Pembelajaran jarak jauh didasarkan pada semua jenis alat siap pakai untuk berkomunikasi di komunitas pribadi atau publik dan ruang obrolan untuk kelas, siaran kuliah streaming langsung, penyelenggaraan pelajaran video jarak jauh melalui panggilan grup dan mengunggah materi pembelajaran,” ungkapnya.

Baca juga :   Indonesia Bakal Jadi Hotspot e-Commerce di Asia Tenggara

Untuk menjaga anak Anda tetap aman saat online, apa pun yang mereka lakukan – bermain, belajar, atau mengobrol dengan teman – Kaspersky menawarkan solusi holistik seperti Kaspersky Safe Kids. Ini memungkinkan orang tua untuk mengetahui persis berapa lama anak menghabiskan waktu online, dan juga melindungi mereka dari konten yang tidak pantas. Selain itu, orang tua dapat melihat lokasi anak mereka saat ini, yang sangat berguna saat anak pulang dari sekolah seorang diri.

 

STEVY WIDIA

Tags: belajar onlinekasperskyKelas Onlineperangkat mobile
Previous Post

Plasticpay Luncurkan Reverse Vending Machine Untuk Dukung Ekonomi Hijau di Indonesia

Next Post

PUBG Mobile World Invitational, Turnamen Esport Untuk Kumpulkan Donasi Melawan Covid-19

Related Posts

cybercrime
News

Ada 2.915 Perhari Potensi Serangan Eksploitasi Siber Terhadap Bisnis di Indonesia

6 Oktober 2025
0
Robot Meriahkan Acara Wisudawa ke-159 Undip
Headline

Waspadai Portal Palsu Universitas Bisa Curi Data Mahasiswa dan Dosen

6 September 2025
0
Waspada, Penipu Kripto Kini Targetkan Pengguna Google Forms
News

Waspada, Penipu Kripto Kini Targetkan Pengguna Google Forms

28 Juli 2025
0
Load More
Next Post
PUBG

PUBG Mobile World Invitational, Turnamen Esport Untuk Kumpulkan Donasi Melawan Covid-19

BiP

Dengan BiP Kini Bisa Group Calls Sampai 15 Orang

Langkah Grab Dukung Pengurangan Emisi Karbon

Grab Gelar #Bisaversari Award Bagi Mitra Pengemudi dan Merchant Terbaik

Discussion about this post

Recent Updates

Ekonomi Digital Indonesia

Maybank: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Masih Berlanjut

30 Desember 2025
JULO

JULO Telah Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp27 Triliun hingga Desember 2025

30 Desember 2025
Bail Force

BAIL FORCE, Game Roguelite Indonesia Siap Meluncur di Steam Januari 2026

30 Desember 2025
Sambut Hari Kartini SMESCO Gelar Pesta Diskon

SMESCO Diharapkan Dukung UMKM Kembangkan Potensi Lokal Dan Optimalisasi Pasar

30 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Ekonomi Digital Indonesia

Maybank: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Masih Berlanjut

30 Desember 2025
JULO

JULO Telah Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp27 Triliun hingga Desember 2025

30 Desember 2025
Bail Force

BAIL FORCE, Game Roguelite Indonesia Siap Meluncur di Steam Januari 2026

30 Desember 2025
Sambut Hari Kartini SMESCO Gelar Pesta Diskon

SMESCO Diharapkan Dukung UMKM Kembangkan Potensi Lokal Dan Optimalisasi Pasar

30 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version