youngster.id - Riset bertajuk VMware Digital Frontiers 3.0 Study mendapati, Indonesia merupakan negara terdepan berkenaan dengan tingkat penerimaan masyarakat dalam merengkuh pengalaman digital. Bahkan, 80% responden dari Indonesia menyebut diri mereka sebagai “digitally curious” atau “penjelajah digital.”
Cin Cin Go, Country Manager, VMware Indonesia mengungkapkan, hasil riset ini menempatkan Indonesia di jajaran paling depan di antara negara-negara dari seluruh kawasan Asia Tenggara yang memiliki angka rata-rata sebesar 78%. Bahkan, posisi Indonesia juga mengungguli negara-negara maju di dunia, seperti Amerika Serikat (59%), Perancis (55 %), Jerman (57%) dan Inggris Raya (65%).
“Kami merasa makin optimis melihat antusiasme masyarakat Indonesia dalam merengkuh teknologi-teknologi masa depan. Ini jelas merupakan peluang bagi Indonesia untuk terus menyelami teknologi pengenalan wajah maupun kecerdasan artifisial guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang makin digital-first. Artinya bahwa bagi sektor-sektor publik maupun swasta perlu terus bersama-sama mendorong terwujudnya inovasi dalam menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat,” kata Cin Cin dalam keterangan pers, Selasa (13/4/2021).
Menurut dia, permasalahan kesenjangan dalam merasakan pengalaman digital bagi warga perlu segera diatasi. Agar dapat makin memperkuat upaya pemanfaatan teknologi-teknologi mutakhir dalam mendorong tumbuhnya inovasi, agility. Serta penyuguhan pengalaman digital yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, serta demi terwujudnya visi pemerintah digital melayani (digitized service government).
“Dukungan dari pemerintah sangat diharapkan untuk mewujudkan terbangunnya terbangunnya sebuah fondasi digital, baik bagi sektor bisnis maupun dalam mendukung terwujudnya literasi digital bagi masyarakat. Dengan bergandengan tangan bersama-sama dengan masyarakat serta seluruh ekosistem inovasi yang terlibat, saya yakin kita semua akan mampu cepat merespons segala tantangan di depan, beradaptasi, dan berakselerasi menuju terwujudnya bangsa yang digital-first sepenuhnya,” kata Cin Cin.
Dia menegaskan, dengan memperkokoh fondasi teknologi yang mampu mendukung upaya modernisasi aplikasi dan cloud, inovasi bisa terus berlangsung secara berkesinambungan.
“Di saat bangsa Indonesia tengah giat berpacu dalam upaya pemulihan dan menumbuhkan kembali perekonomian, menjembatani kesenjangan digital merupakan kunci bagi pemerintah dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Hal ini juga menjadi kunci dalam meningkatkan agility dan scalability, serta dalam menghadirkan digital experience yang makin baik dan personal bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post