youngster.id - Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyerukan kepada pelaku startup untuk melihat tantangan terkait dengan 16 subsektor yang dibawahi oleh Bekraf. Untuk itu perlu mengkombinasikan kekuatan ekonomi budaya daerah dengan ranah digital sebagai potensi besar yang dapat memajukan Indonesia.
Ke-16 subsektor tersebut di antaranya adalah bidang aplikasi dan developer gim, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
“Ada 16 sektor dibawah sektor ekonomi kreatif selama ini masih auto pilot. Diharapkan anak muda, khususnya para calon startup founder, bisa melihat tantangan apa yang ada di 16 sektor ini,” kata Triawan, melalui keterangan resminya, Rabu (31/8/2016) di Jakarta.
Triawan berharap perkawinan ekonomi dan budaya yang Indonesia miliki akan semakin sering tercipta sehingga mampu melahirkan kekuatan ekonomi baru yang tidak saja bermuara pada kesejahteraan, namun juga menciptakan kekuatan ekonomi baru yang beridentitas Indonesia.
Triawan menambahkan, kekuatan ekonomi budaya daerah yang dikombinasikan dengan ranah digital akan menjadi potensi besar yang dapat memajukan Indonesia. Untuk mengeksplorasi potensi-potensi budaya menjadi kekuatan ekonomi baru yang dapat dioptimalkan dengan pendekatan berbasis teknologi.
Triawan mengimbau kepada para pelaku startup untuk sering menggali cerita dan berdiskusi dengan pelaku seni di berbagai daerah di Indonesia, khususnya menggali elemen-elemen yang terkait dengan subsektor yang dibawahi Bekraf.
“Indonesia merupakan ladang yang sangat luas bagi para technopreneur untuk memulai usahanya dan berinovasi. Jika para technopreneur bisa melihat peluang-peluang yang ada di masyarakat dengan jeli dan kreatif, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia yang tidak hanya kuat dari sisi bisnis, namun juga kuat dari sisi karakter serta keunikannya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Azhar Hasyim, mengungkapkan bahwa terciptanya 1000 Startup Digital yang lahir dari gerakan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak terwujudnya Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia melalui tercapainya target transaksi e-Commerce di tahun 2020 yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar USD 130 Miliar.
“Target terealisasinya transaksi e-Dagang yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, selain kami harapkan dapat terdukung oleh lahirnya technopreneur muda penuh terobosan baru di bidang layanan dan usaha dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, juga kami harapkan muncul melalui UKM-UKM yang merambah ranah digital,” ujar Azhar Hasyim.
STEVY WIDIA
Discussion about this post