youngster.id - Seiring dengan pasar yang tumbuh stabil pada tahun ini, fintech peer-to-peer (P2P) lending AdaKami menargetkan penyaluran pembiayaan (disbursement) mencapai Rp12 triliun pada tahun 2023.
Bernardino Moningka Vega, Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) optimis target tersebut bisa tercapai. Pasalnya, segmentasi pasar di Indonesia, didukung inflasi yang masih terkendali dan semakin menurun ke level 4% secara tahunan pada Mei 2023. Selain itu, saat ini harga barang-barang konsumsi pun terjaga, dengan tren yang menurun.
Lebih dari itu, sejauh ini penyaluran pembiayaan AdaKami terus membaik. Pada bulan April 2023 berhasil meningkat 19% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi sekitar Rp1,5 triliun. Ini terjadi karena momen Idul Fitri. Selain itu, AdaKami juga mencatatkan kenaikan non-performing loan (NPL) sebesar 0,10%.
Untuk mencapai target tersebut, AdaKami telah menyiapkan strategi bisnis di sepanjang tahun 2023. Pertama, AdaKami akan memastikan 15 juta peminjam tetap merasa nyaman dalam meminjam, namun tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
“Kami berusaha menjaga agar borrowers merasa nyaman saat meminjam di kita. Oleh karena itu, kualitas kredit harus tetap dijaga,” kata Bernardino, Selasa (13/6/2023).
Kedua, dengan memanfaatkan bonus demografi Indonesia seiring pertumbuhan populasi generasi milenial. Pertumbuhan ini menjadi bagian dari prospek bisnis jangka panjang AdaKami. Ketiga, mengintensifkan kolaborasi dengan fintech lain maupun perbankan.
“Kita bisa dengan kolaborasi dengan ecommers platform, buy now pay later (BNPL) dan lainnya. Jadi tidak lepas dari kolaborasi, baik di fintech maupun perbankan,” tutup Bernardino.
Sejauh ini, borrowers AdaKami masih didominasi segmen konsumtif, sedangkan segmen produktif mencapai 40%. Berdasarkan pengakuan borrowers produktif, pinjaman dari AdaKami digunakan untuk kebutuhan bisnis.
STEVY WIDIA