youngster.id - Situasi pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan akan pola konsumsi dan pembelian camilan masyarakat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM Kuliner. Untuk itu, Mondelez Indonesia didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar program #DukungUMKMKuliner yang diikuti oleh 700 UMKM kuliner untuk naik kelas.
President Director Mondelez Indonesia Parveen Dalal menjelaskan, berdasarkan hasil survei The State of Snacking tahun 2021 dari Mondelez International, yang mengungkap bahwa konsumen semakin selektif dalam memilih camilan. “Sehingga menjadikan persaingan di industri kuliner semakin ketat dan memberikan tantangan baru bagi pelaku UMKM kuliner,” ungkap Parveen dalam siaran pers, Kamis (24/11/2022).
Hal ini mendorong, Mondelez Indonesia menggelar inisiatif #DukungUMKMKuliner. Program ini diikuti lebih dari 700 pelaku UMKM Kuliner dari berbagai wilayah Indonesia.
“Secara umum penyelenggaraan inisiatif ini terbagi menjadi tiga rangkaian besar yaitu, pelatihan yang memberikan berbagai tips kreatif agar bisnis UMKM Kuliner naik kelas hingga kompetisi bisnis,” kata Parveen.
Program ini mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Sandiaga, UMKM kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41% dari total PDB ekonomi kreatif di tahun 2020. Selain itu, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 9,5 juta orang sehingga turut memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
“Oleh karena itu, mendukung kebangkitan UMKM tentunya sudah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN),” ujarnya.
Sementara itu, Research Director NielsenIQ Anindita Septadiani mengungkapkan dalam Household Spending Survey, terdapat peningkatan alokasi pengeluaran rumah tangga untuk leisure activity, salah satunya untuk aktivitas makan diluar, dari 27% pada Kuartal II-2021 menjadi 30% dari total biaya pengeluaran rumah tangga pada Kuartal II-2022.
“Agar bisa naik kelas, UMKM diharapkan jeli melihat peluang dan memahami perilaku konsumen dengan merumuskan strategi berkualitas, diantaranya dengan cara kolaborasi menu menggunakan produk berkualitas, memaksimalkan promosi digital dan layanan online delivery, serta berinovasi sesuai dengan tren yang sedang berkembang,” kata Anindita.
STEVY WIDIA
Discussion about this post