youngster.id - Guna mendukung peralihan global menuju energi baru terbarukan (EBT), khususnya PLTS Atap, PT Samator Indo Gas Tbk menggandeng startup energi terbarukan Xurya.
Pada tahun 2016 lalu, Samator menjadi pionir dalam melakukan instalasi sistem solar panel berkapasitas 1 MegaWatt di pabrik produksi gas miliknya yang berada wilayah Bambe-Driyorejo, Gresik. Samator sendiri berkomitmen untuk terus menambah jumlah pembangkit listrik tenaga surya dan memperluas layanannya untuk memenuhi komitmen perusahaan pada lingkungan hidup.
Imelda Harsono, Direktur PT Samator Indo Gas Tbk menjelaskan, selama beberapa tahun ini, Samator telah menjalankan berbagai usaha untuk meningkatkan efisiensi energi atas proses bisnisnya dan mengurangi emisi dari operasi skala nasional dengan mengadopsi energi terbarukan menggunakan PLTS Atap.
“Kerja sama dengan Xurya ini menjadi sebuah komitmen kami untuk terus berperan aktif dalam transisi energi global. Bersama dengan Xurya, kami yakin dapat mencapai tujuan kami untuk menyediakan EBT yang lebih mudah diakses oleh masyarakat Indonesia,” kata Imelda, Rabu (11/10/2023).
Dalam kerja sama ini, Xurya dan Samator sepakat untuk menggabungkan keahlian dan sumber daya masing-masing perusahaan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan akses masyarakat terhadap energi bersih dan mengurangi jejak karbon.
Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan, pihaknya percaya bahwa kolaborasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan penggunaan EBT. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor EBT, Xurya sangat terbuka untuk melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama.
“Oleh karena itu, kami sangat antusias untuk mengumumkan dan memulai kerja sama dengan Samator. Dengan menggabungkan keahlian kami, kedepannya kami yakin dapat menciptakan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan masyarakat Indonesia,” kata Eka.
Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang disampaikan pada Perjanjian Paris, Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 tanpa bantuan internasional dan 41% dengan bantuan internasional. Komitmen itu juga diperkuat dengan partisipasi Indonesia di COP26 Glasgow 2021 di mana Pemerintah Indonesia menyatakan mampu untuk berkontribusi dalam percepatan perwujudan Net-Zero Emission (NZE) global.
Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 150 juta kWh energi bersih dan berkontribusi mengurangi lebih dari 134 juta kg emisi gas CO².
STEVY WIDIA
Discussion about this post