Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Adopsi Teknologi Komputasi Awan Dapat Tingkatkan Industri Manufaktur Indonesia

1 Februari 2019
in News
Reading Time: 3 mins read
Adopsi Teknologi Komputasi Awan Dapat Tingkatkan Industri Manufaktur Indonesia

Seminar Diseminasi Hasil Riset dengan tema “Klasifikasi Data di Era Komputasi Awan” Kamis (31/1/2019) di Shangrilla Jakarta. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Belakangan ini industri manufaktur mengalami stagnasi pertumbuhan bahkan cenderung melambat. Kondisi dipengaruhi tren ekonomi, yang sebelumnya berbasis produk menjadi ekonomi yang berorientasi jasa; kurangnya sumber daya dan keterampilan digital serta budaya perusahaan yang tidak mampu mengakomodasi transformasi digital.

Hal ini terungkap dalam seminar Diseminasi Hasil Riset bertema Klasifikasi Data di Era Komputasi Awan yang diselenggarakan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, kontribusi industri manufaktur ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2018, mencapai angka 20,5% atau lebih tinggi dari kontribusi rata-rata setiap industri. Dari segi nilai, pertumbuhan manufaktur Indonesia menyentuh angka Rp 2.555 triliun dengan nilai pertumbuhan sebesar 4,87%.

Sementara menurut Bank Dunia industri ini menyumbang 21,5% dari total PDB di tahun 1995 tetapi hanya mampu menyumbang 16,6% di tahun 2015. Dari tahun ke tahun, sumbangsih industri ini selalu berada di angka 20% dengan laju pertumbuhan stabil. Kendati demikian, industri terancam melambat.

Samuel Abrijani, Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kominfo mengatakan, infomasi digital terus digalakkan di berbagai sektor bisnis, termasuk industri manufaktur.

Baca juga :   Discover, Aplikasi Yang Permudah Penyandang Difable

“Oleh karena itu, Pemerintah telah menciptakan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang mendorong pengadopsian teknologi seperti komputasi awan yang saat ini mulai banyak dijalankan oleh perusahaan-perusahaan dan institusi lain, baik pemerintah maupun swasta,” kata Samuel Abrijani dalam seminar pada Kamis (31/1/2019) di Jakarta.

Dia berharap melalui seminar ini akan menciptakan kesadaran publik akan rekomendasi kebijakan terkait klasifikasi data dan pengadopsian teknologi komputasi awan di Indonesia, khususnya di industri manufaktur.

“Para pelaku industri telah memahami pentingnya transformasi digital dalam mendorong terwujudnya revolusi industri 4.0. Diseminasi hasil penelitian ini adalah langkah progresif dari kami, untuk meningkatkan pemahaman tentang peran krusial klasifikasi data dalam komputasi awan sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan benar. Di sisi lain, pemerintah merancang kebijakan untuk klasifikasi data yang sejalan dengan transformasi digital melalui adopsi komputasi awan sehingga potensi industri manufaktur dapat dimaksimalkan,” ungkap Samuel.

Senada dengan Lia Wulandari, Peneliti Senior CfDS mengatakan, selain proses otomatisasi dan serangkaian usaha untuk meningkatkan produktivitas, fokus utama industri manufaktur di Asia adalah untuk mengembangkan model bisnis baru agar tetap kompetitif.

“Untuk itulah, pelaku industri didorong untuk mengejar ketertinggalan melalui transformasi digital dimulai dengan pengumpulan dan pemanfaatan data sebanyak mungkin. Data memainkan peranan penting dalam perjalanan transformasi digital namun seringkali tidak dikelola dengan baik,” kata Lia.

Baca juga :   Berkolaborasi dengan Kreator, SnackVideo Hadirkan Konten Serial Pendek Baru SinetronSnack

Menurut dia, untuk dapat memaksimalkan peranan data, penting bagi organisasi untuk mengklasifikasikan data tersebut. Klasifikasi data merupakan kategorisasi data, dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek seperti kerahasiaan dan dampaknya terhadap aktivitas, baik bisnis maupun organisasi. Klasifikasi data membantu memastikan bahwa data yang sensitif atau bersifat rahasia dikelola dengan pengawasan lebih ketat daripada data dengan sensitivitas rendah. Data dengan tingkat kerahasiaan yang lebih tinggi juga akan diawasi secara lebih ketat agar tidak terpapar risiko-risiko keamanan. Selain itu, interaksi yang di lakukan setiap hari bertransformasi menjadi data yang jika diolah dengan tepat akan menjadi actionable insights.

“Bagi industri manufaktur, data dapat dimanfaatkan mulai dari peningkatan produksi hingga mendorong keterlibatan konsumen di lini distribusi. Data mentransformasi perusahaan, yang sebelumnya berorientasi produk, menjadi perusahaan yang juga dengan tangkas mengakomodasi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Untuk itu, industri manufaktur memerlukan strategi data untuk mengelola data, baik data terstruktur maupun data acak agar meningkatkan proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan layanan produk dan jasa serta menciptakan model bisnis dan bahkan budaya organisasi baru,” paparnya lagi.

Baca juga :   Fintech Lending Restrukturisasi Pembiayaan Rp 681,17 Miliar

Dia menegaskan, klasifikasi data memiliki dampak yang signifikan, di antaranya efisiensi kepatuhan, peningkatan tata kelola sumber daya organisasi, dan fasilitas migrasi ke awan (cloud). Segala upaya klasifikasi data ditujukan agar perusahaan mengerti bagaimana data-data mereka disimpan, kemampuan pemrosesan data, dan bagaimana data ditransmisikan ke seluruh organisasi. Untuk membantu mengklasifikasi data, perusahaan dapat mengadopsi teknologi komputasi awan, yang kini memiliki beberapa platform alternatif termasuk awan hibrida (hybrid cloud).

Awan hibrida memberikan perusahaan pilihan untuk menyimpan data sensitif secara on-premise, diatur secara berbeda dengan data yang disimpan di awan.Klasifikasi data yang diimplementasikan dengan benar juga membantu meningkatkan keamanan perusahaan dari potensi serangan siber.

FAHRUL ANWAR

Tags: Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Madaindustri manufakturKementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesiakomputasi awan
Previous Post

Tokopedia Bangun Pergudangan Untuk Dukung Bisnis UMKM

Next Post

Go-Food Festival Digelar di Bali

Related Posts

ViBiCloud jadi Mitra Layanan Alibaba di Indonesia
News

ViBiCloud jadi Mitra Layanan Alibaba di Indonesia

19 Maret 2025
0
Platform Antares
Headline

Platform Antares Hadirkan Solusi IoT untuk Industri Manufaktur

22 Juli 2024
0
aplikasi pemantau kualitas udara
News

Aplikasi ‘Udaraku’ Dukung Pengawasan Kualitas Udara

16 Januari 2024
0
Load More
Next Post
Go-Food Festival Digelar di Bali

Go-Food Festival Digelar di Bali

Kompetisi TOP Generation Challenge 2.0, Dorong Anak Muda Berkarya Seni

Kompetisi TOP Generation Challenge 2.0, Dorong Anak Muda Berkarya Seni

Jeff, Andien, Bams & Prianka : Bangun Startup Agar Orang Indonesia Semakin Bugar

Jeff, Andien, Bams & Prianka : Bangun Startup Agar Orang Indonesia Semakin Bugar

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version