“Advanced Society 5.0 in Post-Pandemic” Menjadi Topik Utama Dalam BCM 2021

BCM 2019

International Conference Bandung Creative Movement (BCM) 2019, berlangsung di gedung Auditorium Damar Telkom University. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Di era Society 5.0 ini, manusia menjadi komponen utamanya atau dikenal dengan istilah Human-Centered. Hal ini diharapkan akan mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan ilmu teknologi sehingga dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia serta memecahkan permasalahan ekonomi dikemudian hari. Lalu bagaimana kaitannya dengan industri kreatif?

Berangkat dari sini Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U) kembali menggelar International Conference Bandung Creative Movement (BCM) tahun 2021. Acara yang digelar secara daring  ini merupakan international conference yang rutin diselenggarakan setiap tahun.

Tema yang diangkat pada pelaksanaan BCM ke-8 ini adalah ”Embracing Future Creative Industries for Environment and Advanced Society 5.0 in Post-Pandemic Era”.

Rektor Telkom University, Prof Dr Adiwijaya mengungkapkan, konferensi internasional ini dapat menjadi wadah untuk saling bertukar ide antar praktisi.

“Pandemi ini membuat kita menjadi lebih kreatif dalam mencari inovasi baru untuk dapat beradaptasi dalam pemecahan permasahalan dikemudian hari. Melalui konferensi internasional ini, tidak hanya untuk meningkatkan publikasi internasional saja, lebih dari itu sebagai ajang publikasi serta media exposure. Lebih jauh, menjadi sebuah wadah untuk saling bertukar ide seputar bisnis atau riset untuk kolaborasi ke depan,” ungkap rector dalam keterangan pers, Sabtu (11/9/2021).

Konferensi ini memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk bertukar ide dan pengalaman aplikasi baru secara langsung, untuk membangun hubungan bisnis atau penelitian, dan untuk menemukan mitra global untuk kolaborasi di masa depan.

Ada tiga topik besar yang diangkat untuk menjawab era society 5.0 saat ini agar mampu menyelaraskan kondisi industri kreatif antara lain Sustainable Cities and Communities; Art and Design: Recontextualization of Nusantara and Indigenous Culture; dan Changes and Dynamics in The Creative Industries.

Dekan Fakultas Industri Kreatif, Dr Roro Retno Wulan, S.Sos, M.Pd juga mengatakan, dalam menghadapi era post-pandemic, semua pihak perlu berkolaborasi khususnya menghadapi era society 5.0 yang tidak dapat kita hindari. Kuncinya adalah beradaptasi dengan keadaan.

Acara ini menghadirkan sejumlah Keynote Speaker yaitu Prof Lia Vilahur Chiaraviglio / EU ERAM University of Girona UdG Spain, Dr Riksa Belasunda / Telkom University, Sheng-Hung Lee / MS Candidate, MIT idm and MIT Mechanical Engineering; Dr Mohammed Lazhar / Ibn Zohr University; Assoc. Prof Panizza Almark / Edith Cowan University; dan Muhammad Neil El Himam / Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Sebagai informasi, konferensi yang diadakan setiap tahun sejak 2014 ini terdiri dari tiga kegiatan besar, yaitu Konferensi Internasional di kalangan industri Kreatif, Lokakarya Profesional Industri Kreatif, dan Pameran Internasional Karya Seni dan Desain. Sedikitnya dihadiri oleh 15 perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version