youngster.id - Menyadari pentingnya pelestarian lingkungan, perusahaan venture capital (VC) East Ventures menggagas proyek penanaman 1.250 pohon bakau (mangrove) di wilayah pesisir Jawa Tengah, tepatnya di Semarang Mangrove Center, Semarang.
Penanaman mangrove ini sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan. East Ventures menggabungkan tindakan keberlanjutan ini ke dalam inisiatif terbarunya, yaitu F2DT BAG 22 (Founders 2-Day Trip Bag 22 liters), yang telah berhasil mengumpulkan 250 orang untuk turut berkontribusi pada inisiatif ini.
F2DT BAG 22 adalah tas ransel praktis berukuran 22 liter yang didesain khusus oleh East Ventures untuk para founder dengan mobilitas tinggi yang sering melakukan perjalanan 2 hari. Didesain dengan mempertimbangkan gaya dan fungsionalitas, F2DT BAG 22 menyediakan kompartemen yang luas untuk menampung semua kebutuhan esensial, memastikan para pengguna memiliki semua yang mereka butuhkan secara mobile.
East Ventures berkomitmen untuk melakukan penanaman lima pohon mangrove untuk setiap pembelian F2DT BAG 22; di mana setiap pohon mangrove secara efektif menyerap delapan kilogram karbon dioksida ekuivalen (kgCO₂e). Inisiatif ini menghasilkan total karbon terserap sebesar 10.000 kgCO₂e.
Melalui proyek ini, East Ventures turut melibatkan para bisnis dan komunitas lokal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola pikir berkelanjutan. East Ventures berharap inisiatif penanaman mangrove ini dapat berkontribusi dalam mengembangkan perekonomian lokal berbasis ekowisata mangrove dan menyediakan bahan baku batik, kopi, dan makanan ringan dari mangrove.
Pheseline Felim, Head of Media and Marketing East Ventures mengatakan, pihaknya selalu bersemangat untuk mengambil tindakan nyata terhadap pelestarian lingkungan. Kali ini, menanam 1.250 pohon mangrove di Jawa Tengah.
Menurutnya, menciptakan dampak positif selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures, dan pihanya senang dapat berbagi visi ini dengan masyarakat melalui proyek F2DT BAG 22.
“Inisiatif ini menunjukkan dedikasi kami dalam melibatkan berbagai pemangku kepentingan: meningkatkan kemampuan tim internal kami, berkolaborasi dengan UKM lokal untuk menghasilkan barang-barang yang ramah lingkungan, dan bermitra dengan komunitas lokal untuk memperkuat dampak yang kami berikan. Kami mengapresiasi setiap pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini, terutama bagi para pihak yang telah melakukan tindakan nyata melalui pembelian,” kata Pheseline, Rabu (15/11/2023).
Menurut Pheseline, East Ventures akan terus melakukan pemantauan dalam memastikan mangrove yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Pemantauan ini akan dilakukan secara rutin dalam kurun waktu setidaknya 3 tahun ke depan.
Sebelumnya, dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli 2023, East Ventures melakukan penanaman 5.000 bibit mangrove di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Bibit mangrove tersebut ditanam di Pulau Papagarang dan wilayah pesisir lainnya, seperti Loh Sebita dan Keronton.
Mangrove berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir, menyediakan habitat bagi beragam kehidupan laut, dan bertindak sebagai penghalang alami terhadap erosi pantai.
“Kami berharap untuk terus melakukan upaya kolaboratif dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tutup Pheseline.
STEVY WIDIA
Discussion about this post