youngster.id - Peran dan potensi perempuan dalam mendukung perekonomian di Indonesia semakin besar. Hal ini dapat terlihat dari berbagai sektor.
Data dari Kementerian Keuangan menunjukan bahwa 53,76% UMKM yang ada di Indonesia kini dimiliki oleh perempuan dan 97% karyawannya adalah perempuan. Dengan jumlah tersebut, perempuan telah berkontribusi sebesar 61% untuk perekonomian. Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik pada 2021 menunjukkan bahwa 64,5% UMKM dikelola oleh perempuan.
Bukan hanya itu, di bidang investasi kontribusi perempuan bahkan mencapai 60%. Angka tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi dan kapasitas yang cukup untuk bertindak serta produktif untuk kemajuan ekonomi.
Studi Mastercard pada 2020 pun menilai Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekosistem usaha yang paling mendukung perempuan.
Kendati begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan dalam menjalankan bisnis, di mana modal menjadi salah satu hambatan terbesar.
Riset dari Crunchbase menemukan bahwa hanya 2,3% startup yang dipimpin perempuan yang mendapat pendanaan. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga mencatat, dua dari tiga UMKM yang dimiliki perempuan terpaksa tutup permanen atau sementara selama pandemi.
Memahami hal tersebut, startup brand aggregator Tjufoo berkolaborasi dengan Stellar Women, sebuah platform berbasis komunitas dari, oleh, dan untuk perempuan, untuk mendorong kepemimpinan perempuan di lanskap bisnis.
Kolaborasi itu menghasilkan “AKSI Perempuan” (Akselerasi Bisnis Perempuan), sebuah program inkubasi khusus bagi bisnis yang dirintis perempuan. Peserta program akan mengikuti pelatihan selama 3–6 bulan dari para praktisi berpengalaman. Di akhir program, akan dipilih hingga 10 bisnis yang akan mendapatkan pendampingan lebih lanjut dari Tjufoo untuk membawa bisnisnya ke level yang lebih tinggi.
Samira Shihab, CEO & Co-Founder Stellar Women dan sekaligus CEO & Co-Founder Tinkerlust mengatakan, pihaknya memahami bahwa perempuan menghadapi banyak hambatan dalam menjalankan bisnis. Selain modal, perempuan juga dihadapkan dengan peran di keluarga, stigma dan tekanan sosial, hingga minimnya akses terhadap informasi dan jejaring yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, menurut Samira, pihaknya antusias untuk bisa berkolaborasi dengan Tjufoo dalam membuka kesempatan yang luas bagi para womenpreneur dalam menemukan lebih banyak peluang bisnis di luar sana.
“Kami harap, inisiatif ini dapat menginspirasi banyak perempuan untuk lebih berani dalam memulai bisnis,” ujar Samira, dalam keterangan pers, Kamis (14/7/2022).
Sementara itu, selain dengan Stellar Women, Tjufoo juga telah berkolaborasi dengan PT Sarinah dalam menyelenggarakan Sarinah Pandu, program kolaboratif untuk meningkatkan keunggulan kewirausahaan UMKM, terutama dalam memberdayakan para pelaku usaha perempuan. Sarinah Pandu didesain untuk dapat membina pelaku UMKM secara strategis melalui serangkaian pelatihan dengan silabus yang sistematis serta peluang kolaborasi yang luas dengan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post