youngster.id - Jumlah penduduk Indonesia yang mengalami buta aksara ternyata jumlahnya masih cukup besar. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah buta aksara di Indonesia hingga akhir 2014 mencapai 5,97 juta jiwa. Jumlah ini merupakan 3,7 persen dari total penduduk di Indonesia.
Peduli akan hal itu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pemerintahan (STKIP) Karangasem bersama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyatakan dukungan dalam mengentaskan buta aksara.
“Bantuan itu melalui mahasiswa dan mahasiswi untuk turun langsung ke desa-desa dalam meng-input data masyarakat yang masih buta aksara pada kisaran di bawah umur 50 tahun,” ujar Ayu Gayatri Ketua STKIP Karangasem seperti dilansir Antara, Selasa (22/3/2016).
Ida Ayu Gayatri dan rekannya Ngurah Putu menemui Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Mereka bermaksud untuk membantu Pemkab Karangasem dalam program pengentasan buta aksara.
“Kalau di Singaraja ada Universitas Ganesha. Di Karangasem pun tidak kalah, ada pula Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pemerintahan yang kampusnya ada di sebelah utara Gedung Kantor Bupati ini, di Sekolah SMU Parisadha. Bersama mahasiswa dan mahasiswi STKIP Karangasem, kami siap membantu dan mendukung program kegiatan MasDipa dalam menjalankan visi misi yang diemban untuk mewujudkan Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana,” katanya.
Menurut dia, mahasiswa/siswi STKIP Karangasem siap membantu diterjunkan ke desa-desa untuk menginput data yang akurat dalam pengentasan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, Pemkab setempat sangat beruntung memiliki sekolah tinggi yaitu STKIP Karangasem, jadi masyarakatnya bisa irit biaya karena sekolahnya tidak jauh hanya di wilayah kabupaten.
Bupati Mas Sumatri melanjutkan, pihaknya mengapresiasi STKIP serta KMHDI yang antusias mendukung pemkab dalam melakukan upaya menuntaskan angka buta aksara di Karangasem. Dia juga mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama menuntaskan buta aksara. Hal ini dikarenakan pengentasan buta aksara bukan saja tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga kewajiban seluruh komponen masyarakat. Sinergitas dan komitmen yang kuat, diyakini akan mempercepat dalam menuntaskan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
“Kami komitmen dengan pengentasan buta aksara ini. Berbagai program dan kegiatan akan terus dilakukan dalam mengentaskan buta aksara di kabupaten Karangasem. Kami berharap komponen masyarakat, perguruan tinggi baik pemerintah maupun swasta yang ada di Bali, dan khususnya Karangasem untuk terus membantu Pemkab melakukan berbagai upaya agar angka buta aksara di Karangasem menurun dari tahun ke tahun. Jika kita bersinergis, saya yakin melalui data yang valid angka buta aksara di Karangasem bisa dientaskan,” kata Bupati Mas Sumatri.
STEVY WIDIA
Discussion about this post