youngster.id - Perusahaan teknologi global, Huawei, berhasil membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi dan sanksi dari Amerika Serikat. Huawei sepanjang 2020 mencatatkan pendapatan CNY891,4 miliar (US$136,7 miliar), naik 3,8% year-on-year (yoy). Sementara laba bersih meningkat 3,2% yoy mencapai CNY64,6 miliar (US$9,9 miliar).
Pada 2020, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah, sehingga membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama lockdown akibat COVID-19.
“Selama setahun terakhir kami bertahan kuat menghadapi kesulitan. Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan,” kata Ken Hu, Rotating Chairman Huawei dalam keterangan resmi Jumat (2/4/2021).
Bekerja sama dengan operator di seluruh dunia, Huawei membantu memberikan pengalaman konektivitas yang superior dan terdepan dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.
Di Indonesia, Huawei telah hadir lebih dari 20 tahun. Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menuturkan, Huawei meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk “I Do” sejak tahun 2020.
“Melalui pesan ‘I Do Contribute,’ kami turut mendukung upaya bangsa Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui dukungan teknologi-teknologi mutakhir kami. Kami juga telah meluncurkan satu program yang bertujuan untuk mencetak hingga 100.000 sumberdaya manusia (SDM) digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, sebagai fondasi yang kokoh dalam turut menyiapkan talenta-talenta yang siap menyongsong masa depan,” kata Jacky.
Program ‘I Do Collaborate’ membawa Huawei bersama-sama dengan pemerintah dan seluruh pelaku bisnis serta para pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem untuk mempercepat laju transformasi digital.
Melalui program ‘I Do Create,’ selama pandemi ini, Huawei juga turut mendukung penerapan digital transformasi di lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan-perusahaan, serta rumah-rumah sakit melalui pengembangan AI, Big Data analitik, serta Cloud untuk pembangunan platform E-learning. Lebih dari 1.000 Cloud Accounts dibagikan secara cuma-cuma kepada 500 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia serta dalam penerapan proses pembelajaran jarak jauh dan mendorong terwujudnya transformasi digital dalam rangka mendukung Gerakan “Never Stop Learning.”
Untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dan menumbuhkan ekosistem digital di seluruh kawasan Asia Pasifik, Huawei meluncurkan program Spark di Singapura pada tahun 2020 untuk memberikan dukungan teknis, pendanaan, konsultasi, dan pelatihan bagi para perintis teknologi. Pusat Inovasi Ekosistem 5G di Thailand, didukung oleh Huawei, telah berfungsi sebagai sandbox untuk inovasi 5G di ASEAN.
Untuk mengatasi tantangan di bidang tenaga kerja, Huawei telah meluncurkan berbagai inisiatif di Asia Pasifik, termasuk Huawei ASEAN Academy, Digital Training Bus, dan program Seeds for the Future untuk menyediakan sumber daya pembelajaran dan mengembangkan talenta digital. Perusahaan teknologi tersebut bertujuan untuk mengembangkan setidaknya 300.000 talenta TIK selama lima tahun ke depan di Asia Pasifik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post