ALE Geek Battle 2020, Upaya Jaring Talenta Digital di Indonesia

Alcatel-Lucent Enterprise menggelar ALE Geek Batle 2020. Menurut Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia, program ini merupakan upaya ALE untuk memenuhi kebutuhan talenta digital andal di Indonesia.. (Foto: istimewa)

youngster.id - Saat ini, Indonesia masih menghadapi digital skills gap, dimana kebutuhan akan tenaga andal di bidang digital masih belum terpenuhi. Untuk memperkecil gap ini, dibutuhkan program pendidikan dan/atau pelatihan baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta. Berangkat dari itu Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) menggelar ALE Geek Battle 2020.

Program ini untuk mengembangkan kapabilitas talenta muda Indonesia, khususnya di bidang pemrograman. Adios Purnama, Country Manager, Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia mengatakan, program ini merupakan upaya ALE untuk memenuhi kebutuhan talenta digital andal di Indonesia.

“Google Indonesia memperkirakan ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$124 miliar pada 2025 dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Untuk mewujudkan hal ini, tentu dibutuhkan banyak talenta digital andal. Laporan World Bank menyatakan kita masih kekurangan 9 juta tenaga terampil dan semi-terampil di bidang IT. Program ALE Geek Battle adalah salah satu inisiatif kami untuk melahirkan talenta-talenta digital baru di Indonesia yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” uncap Adios dalam keterangannya, Jumat (14/8/2020).

Program ALE Geek Battle dilaksanakan melalui kerjasama dengan beberapa startup digital Indonesia yang memiliki perhatian dalam pengembangan digital talent di Indonesia, dan mendapat dukungan dari pemerintah. Program ini dimulai sejak akhir Oktober 2019 dan diikuti oleh sekitar 4.122 peserta. Seluruh peserta mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kelas Android Pemula sebagai bagian dari upaya peningkatan skills peserta agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Demi menghasilkan tenaga berkualitas, program ini menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat. Dari 4.122 penerima beasiswa kelas Android Pemula, tim juri berhasil memilih 203 orang untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu Kelas Programming Expert. Setelah melalui seleksi ketat, kemudian terpilih 46 peserta yang berhak masuk ke tahap Battle Field. Di setiap tahap, para peserta mendapatkan bimbingan untuk meningkatkan kapabilitas mereka.

Pada setiap babak penyeleksian, para peserta dinilai secara ketat oleh tim juri yang terdiri dari Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia; Novse Hardiman, Channel Sales Manager, ALE Indonesia; Indriani Rahmawati, ICT Empowerment Analyst, Ministry of Communication and Informatics; Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD., Dosen dan Pakar IT; Narenda Wicaksono, CEO Dicoding; Aditya Satrya, Senior Data Architect Mekari; Ibnu Sina Wardy, Founder GITS Indonesia; dan Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia.

“Kami menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat untuk memastikan bahwa program ini menghasilkan programmer terbaik yang bisa memberi kontribusi bagi industri digital Indonesia. Seluruh peserta kami rasa memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh menjadi talenta digital Indonesia. Ini merupakan sinyal positif untuk mendukung upaya menjadikan Indonesia sebagai kekuatan digital di Asia, bahkan dunia,” ujar Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.

Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia perwakilan juri ALE Geek Battle pada saat proses penjurian memberikan apresiasinya kepada para peserta yang telah melampaui banyak tahapan sampai dengan tahapan presentasi. “Kami para juri kagum pada potensi para peserta ALE Geek Battle, yang mampu menelurkan aplikasi-aplikasi kreatif dan inovatif, baik untuk kategori Mobile Developer, Backend Developer, serta UI & UX. Kami berharap, hasil karya ini tidak hanya berhenti dalam kompetisi ini saja, namun bisa memiliki nilai komersial dan bisa menjadi bisnis sendiri ke depannya,” ungkap Sidiq.

Pemenang untuk masing-masing kategori adalah Nandra Saputra (Mobile Developer), Yoshua Kenny Nugroho (Backend Developer), dan Gerwin Jonathan Henri (UI & UX)*. Selain mendapatkan hadiah uang tunai, para pemenang juga mendapatkan kesempatan bekerja di Alcatel-Lucent Enterprise.

STEVY WIDIA

Exit mobile version