youngster.id - Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) Indonesia menggelar program ALE Geek Battle, yang merupakan kompetisi untuk membangun aplikasi di atas platform Rainbow ALE, hasil kerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan Dicoding. Program yang menargetkan beasiswa bagi 1.500 pendaftar untuk mengikuti kelas dasar pemrograman ini telah berhasil menarik 4.122 peserta.
Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia mengatakan, saat ini penetrasi Internet di Indonesia berkembang sangat pesat. Pada 2015, pengguna Internet di Indonesia mencapai 92 juta orang dan tahun ini jumlahnya sudah mencapai 152 juta orang. Perkembangan industri digital, terutama e-commerce dan transportasi online, juga terlihat terus meningkat.
“Salah satu penggerak dari kedua sektor ini adalah para programmer andal yang bekerja di balik layar. Melalui ALE Geek Battle, Alcatel-Lucent Enterprise berusaha ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital dengan memberikan kesempatan kepada semua pekerja Indonesia di usia produktif untuk memiliki kemampuan digital dengan mengikuti kelas Android Pemula secara gratis,” jelas Adios dalam keterangannya, Senin (23/12/2019) di Jakarta.
Menurut dia, antusiasme tenaga kerja Indonesia ternyata cukup besar yang dapat dilihat dari jumlah pendaftar yang melebihi target. Ini menandakan bahwa para pekerja tanah air sangat membutuhkan program-program pelatihan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan digital dan daya saing mereka.
“ALE telah berkomitmen untuk terus mendukung upaya memajukan kemampuan ekonomi digital Indonesia. Tahun lalu (2018), ALE mengadakan ALE Hackathon untuk membantu pertumbuhan start-up di Indonesia. Tahun ini kami lebih fokus untuk menumbuhkan talenta digital karena hal ini merupakan inti dari pertumbuhan ekonomi digital. ALE akan terus berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia” terang Adios.
Dari ribuan peserta itu ALE telah memilih 203 peserta terbaik yang berhasil lulus dari kelas Android Pemula dan berhak untuk mengikuti Kelas Programming Expert. Dari 203 peserta yang mengikuti Kelas Android Lanjutan, nantinya akan dipilih 30 peserta terbaik yang akan bertarung di kompetisi ALE GeeK Battle pada 2 Januari sampai 28 Februari 2020 mendatang.
Mereka akan dipilih oleh juri yang terdiri dari Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia; Novse Hardiman, Communication Pre-Sales Manager ALE SEA; Budi Rahardjo Dosen dan Pakar IT; Aditya Satrya, Kepala Pengembangan IT Pusat Layanan Digital Jawa Barat; Ibnu Sina Wardy, Founder GITS Indonesia; Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia; serta Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.
Puncak rangkaian kegiatan ini adalah pada 19 Maret 2020 dimana ALE akan mengumumkan pemenang ALE Geek Battle. Para pemenang berkesempatan mendapatkan kontrak kerja ALE dengan total kontrak mencapai 100 juta rupiah untuk tiga orang pemenang.
“Antusiasme peserta ALE Geek Battle menjadi salah satu indikasi hausnya para developer di Indonesia untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan yang mampu meningkatkan keahlian khususnya di era industri 4.0 ini di mana berbagai industri kian beralih menuju otomasi,” kata Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.
Narenda juga mengungkapkan meskipun kebutuhan akan programmer semakin besar, tetapi tidak banyak programmer andal yang ada di Indonesia. Hampir setengah dari sarjana jurusan TI tidak memilih karir sebagai programmer. Hal ini menciptakan kesenjangan antara kebutuhan pasar akan programmer andal dengan tenaga programmer yang ada.
“Berdasarkan pengalaman, banyak programmer yang belajar di Dicoding dengan sungguh-sungguh, bahkan bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang bagus walaupun mereka hanya lulusan SMU. Mereka tidak hanya dari Jakarta, namun juga kota-kota lain di Indonesia. Yang paling penting itu adalah kesungguhan dan semangat pantang menyerah yang perlu selalu dipegang para developer, sehingga mereka tidak mudah puas dan mau untuk selalu belajar hal baru, agar selalu mampu bersaing dengan developer dari luar negeri,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post