youngster.id - PT Asuransi Allianz Life Indonesia melalui unit usaha syariah (Allianz Life Syariah) terus mengembangkan perekrutan generasi milenial yang berminat menekuni profesi dalam bidang kewirausahaan (entrepreneurship). Strategi ini menjadi fokus Allianz Life Syariah untuk menumbuhkembangkan bisnis asuransi syariah pada lini asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia mengungkapkan, Allianz Life Syariah terus meningkatkan edukasi dan mengembangkan literasi keuangan kepada generasi milenial agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
“Saat ini, disrupsi yang dimotori oleh generasi milenial telah masuk dalam hampir semua aspek kehidupan kita. Tak terkecuali bisnis asuransi. Namun, saya yakin bisnis asuransi masih membutuhkan peran manusia untuk bertindak sebagai edukator sekaligus sebagai wirausahawan, terutama asuransi syariah. Atas kondisi ini, Allianz Life Syariah ingin mendorong kaum milenial Indonesia untuk terus meningkatkan pengetahuan mengenai asuransi syariah, sekaligus mengasah cara mereka berwirausaha dengan memanfaatkan teknologi agar tidak tergerus oleh disrupsi. Kami berharap Allianz Syariah dapat terus mendukung program literasi dan inklusi keuangan pemerintah dengan inisiatif-inisiatif yang kami lakukan,” kata Yoga dalam keterangannya, Senin (23/9/2019) di Jakarta.
Untuk itu, Allianz Life Syariah juga secara rutin mengadakan seminar akbar tahunan untuk para tenaga pemasar yang menghadirkan tokoh-tokoh inspirasional dari bidang syariah dan kewirausahaan. Seminar yang mengusung tema #AllianzSyariahisCool menghadirkan pembicara seperti Yuswohady penulis dan pakar marketing, Achmad Zaky CEO dan Founder Bukalapak, Moch. Muchlasin Direktur IKNB Syariah OJK, dan Shanty Apriyanti dari komunitas agen asuransi syariah AlliSya Circle.
Yuswohady, penulis dan pakar marketing, berbagi pengetahuan mengenai potensi pasar muslim saat ini dan pengaruh generasi milenial terhadap industri Keuangan Syariah di Indonesia.
“Generasi milenial saat ini menjadi penentu tren berbagai industri dan produk-produk yang dihasilkannya. Perubahan perilaku tidak lepas dari revolusi digital yang berkembang pesat. Para pelaku industri asuransi harus cepat menangkap dan memahami perubahan tersebut, kemudian berinovasi menyesuaikan dan mengembangkan produk dan layanannya. Dengan demikian, pelaku industri dapat terus mempertahankan eksistensinya dan tidak kalah dengan perubahan era yang sangat dinamis,” ungkapnya.
STEVY WIDIA