youngster.id - Alphabet Inc perusahaan induk Google mengunggah laporan pendapatan Q4 dan FY 2022. Hasilnya, perusahaan meraih pendapatan sebesar US$76 miliar (Rp1.147,2 triliun) untuk periode bulan Oktober hingga Desember 2022, serta US$283 miliar (Rp4.271,9 triliun) untuk tahun fiskal (FY).
CEO Alphabet Sundar Pichai berkomentar bahwa perusahaannya tengah dalam perjalanan penting untuk merekayasa ulang struktur biaya menjadi cara yang lebih tahan lama dan untuk membangun bisnis yang dinamis dan berkembang secara finansial.
Pichai juga menggarisbawahi momentum baik yang dialami Cloud, berlangganan YouTube, dan perangkat Pixel. YouTube Music dan Premium mencapai lebih dari 80 juta pelanggan, termasuk pada masa percobaan.
Mengutip GSM Arena, pencapaian pada Q4 mengindikasikan peningkatan sebesar 1% jika dibandingkan dengan Q4 2021, sedangkan pendapatan FY mengalami peningkatan sebesar 10%.
Pendapatan atau keuntungan bersih untuk Q4 2022 sebesar USD13,6 miliar (Rp205,3 triliun) mengalami penurunan 33% jika dibandingkan dengan Q4 2021. Sedangkan pendapatan tahunan menurun sebesar 21% dari USD76 miliar (Rp1.147,2 triliun) pada tahun 2021 menjadi USD60 miliar (Rp905,7 triliun) pada tahun 2022.
Google baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 12.000 pegawainya, dengan alasan utama akibat angka pertumbuhan yang stagnan. Secara lebih terperinci, Google mencatatkan pendapatan sebesar US$67,8 miliar (Rp1.023,4 triliun) dari kategori Services.
Sebagai informasi, kategori Services atau layanan Google termasuk Search, YouTube, Maps, Chrome, Android, dan Google Play. Sementara itu pada kategori hardware, Google mencatatkan penurunan sebesar USD1,5 miliar (Rp22,6 triliun) jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Pendapatan periklanan juga dilaporkan mengalami penurunan sebesar US$2 miliar (Rp30,2 triliun) sedangkan pengeluaran R&D pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar US$1,5 miliar (Rp22,6 triliun) jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
STEVY WIDIA