youngster.id - Kurangnya pemukiman layak huni dan minimnya kesejahteraan berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2019, terdapat 15,15 juta penduduk miskin di Indonesia yang tinggal di area pedesaan.
Melihat fenomena tersebut, Habitat for Humanity Indonesia berkolaborasi dengan Amar Bank pionir fintech bank Tunaiku melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan bertemakan “Amar Bank Bangun Senyum” dengan memulai pembangunan 20 rumah layak huni degan melakukan pembangunan rumah di desa-desa untuk membantu lebih dari 80 warga bersama lebih dari 300 karyawan Amar Bank.
Vushal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan Amar Bank yang berfokus pada teknologi memiliki komitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berupaya untuk mendukung transformasi desa agar dapat menciptakan lingkungan yang mampu mendukung kegiatan warga setempat dengan membangun rumah yang layak untuk ditempati, Kami berharap kehadiran Amar Bank dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia dengan membangun 20 rumah dengan sanitasi yang layak dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi keresahan warga Desa Babakan Madang akan tempat tinggal yang kurang memadai,” jelas Vishal, disela kegiatan itu kepada media Senin (24/2/2020) di Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Vishal, program tersebut sejalan dengan 17 Sustainable Development Goals yang memiliki tujuan untuk mengentaskan berbagai masalah yang ada. “Ini kami lakukan sebagai dukungan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup,” ungkap Vishal lagi.
Dia juga menuturkan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyediaan tempat tinggal layak huni.
“Karenanya program pembangunan rumah layak huni ini dilatarbelakangi oleh banyaknya hunian di daerah Babakan Madang dengan kondisi rumah yang kurang layak. Di antaranya lantai yang terbuat dari tanah, dinding bilik, tidak adanya ventilasi, dan tidak ada kamar mandi dalam rumah. Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah yang tidak layak huni dan membantu masyarakat Kecamatan Babakan Madang agar dapat menempati rumah yang lebih kokoh,” pungkas Vishal.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post