youngster.id - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berperan penting dalam meningkatkan kontribusi bidang pariwisata guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Hal ini mendorong Amartha untuk turut serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan 50 Dewa Wisata terutama membimbing UMKM ultra mikro.
CEO dan Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, kerjasama ini merupakan lanjutan dari program Desa Berdaya Amartha yang terbukti sukses memajukan UMKM di Desa Botubarani, Gorontalo.
“Berangkat dari pembelajaran Amartha selama 14 tahun dalam membimbing dan melayani lebih dari 2,7 juta UMKM, kami melihat bahwa UMKM memiliki peran dan potensi besar untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, namun perlu pendekatan yang tepat. Untuk itu, kami siap dukung Kemenparekraf untuk membantu pelaku usaha mikro di daerah wisata agar segmen ini bisa semakin berkontribusi dan berkarya, sebagaimana sudah kita mulai di Botubarani, Gorontalo,” ucap Andi Taufan dikutip dari keterangannya, Senin (18/11/2024).
Dia memaparkan, target devisa dari pariwisata sebesar US$22,1 miliar pada 2025, lebih besar dari tahun ini yaitu US$7,38 miliar-US$13,08 miliar. Target kunjungan turis asing pun meningkat menjadi 17 juta, naik dari proyeksi tahun 2024 yang sebesar 10,41-14,3 juta. Sementara untuk sektor ekonomi kreatif, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5,15 persen. Pemerintah juga memiliki target tenaga kerja ekraf dengan 74,58 juta orang pada 2025, meningkat dari target tahun ini yang hanya 24,34 juta.
Menurut Andi Taufan, peluang ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkontribusi. Namun di sisi lain, harus diakui bahwa UMKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain terbatasnya akses pendanaan, kurangnya inovasi, hingga rendahnya literasi digital.
“Dalam pengalaman Amartha, upskilling UMKM sangat mungkin dilakukan, namun butuh pendekatan dan solusi yang disesuaikan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Di Amartha kami sudah cukup lama mempelajari kebutuhan dan profil UMKM ultra mikro, sehingga kami mampu memberikan pendekatan dan penyuluhan yang terbukti mampu membantu mereka untuk berkembang,” katanya.
Menurut Andi Taufan pada 2023, sekitar 67.000 UMKM ultra mikro binaan Amartha berhasil naik kelas dengan pendapatan tahunan yang meningkat menjadi lebih dari Rp300 juta. “Pengalaman inilah yang menjadi modal kita dalam menguatkan peran UMKM di 50 Desa Wisata Kemenparekraf,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto mengatakan, kerjasama dengan semua mitra strategis yang bergabung di program Desa Wisata bisa dijadikan sebagai langkah untuk memperkuat pengembangan desa wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Melalui program Desa Berdaya Amartha, pelaku UMKM setempat dibimbing untuk mendapat penghasilan tambahan melalui workshop peningkatan literasi digital dan daur ulang limbah plastik menjadi aneka aksesoris bermutu. Selain manfaat ekonomi, proses daur ulang sampah juga bisa melindungi lingkungan pesisir,” katanya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Utama Kemenparekraf, Dessy Ruhati, menambahkan, program ini mampu meningkatkan kesejahteraan warga di kawasan wisata sekaligus mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Melalui kolaborasi dengan Amartha, kami berharap kedepan bisa menjangkau desa wisata lainnya, sehingga kemakmuran bisa lebih merata lagi. Jika desa wisata maju, otomatis ekonomi warga juga meningkat,” ucapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post