youngster.id - Fintech PT Amartha Mikro Fintech (Amartha) mengalami perkembangan pesat. Pada awal Agustus 2018, Amartha telah menyalurkan pinjaman kepada 117.857 mitra. Untuk itu Amartha terus membuka ruang kolaborasi Financial Technology (FinTech) dengan lembaga keuangan maupun perbankan.
Perusahaan yang didirikan Andi Taufan Garuda Putra ini awalnya hanya menyalurkan pinjaman kepada 190 mitra pada 2010. Pada 2015, Amartha mampu menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 17.733 mitra. Pertumbuhan mitra terus merangkak naik hingga 70.446 mitra pada 2017.
Untuk terus meningkatkan performa, Amartha telah bekerja sama dengan Bank Permata, Bank Mandiri dan Mandiri Tunas Finance. Yang terbaru, perusahaan ini telah menandatangani MoU dengan beberapa BPR di Jawa Timur. Hal ini sejalan dengan OJK yang mendorong sinergi BPR dengan FinTech.
“Sinergi ini dapat membantu kita dalam pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan,” kata Aria Widyanto Vice President of Amartha dalam keterangannya baru-baru ini.
Aria juga menjelaskan bahwa sebagian besar para pengusaha mikro perempuan ini berusia 21-60 tahun yang memerlukan pemodalan untuk memulai atau mengembangkan usaha rumahan. Amartha sendiri tidak hanya menyalurkan pinjaman tetapi juga pelatihan literasi keuangan.
“Mitra Amartha ini di pelosok desa, dan untuk menjangkau mereka, Amartha memiliki jaringan tim lapangan yang akan berkeliling mengendarai sepeda motor dan memberikan pelayanan serta pelatihan kepada kelompok-kelompok di wilayah kerjanya,” ungkap Aria.
Bermula di desa Ciseeng, Bogor, pada tahun 2010, Amartha kini telah berkembang dan melayani di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Kami akan terus mengembangkan daerah jangkauan kami ke seluruh Indonesia, dan pintu kolaborasi selalu terbuka bagi komunitas, institusi, perseorangan, maupun pemerintah,” tutup Aria.
STEVY WIDIA
Discussion about this post