AMVESINDO Ajak Usahawan Pangan Manfaatkan Iradiasi Nuklir

Padi mutasi radiasi

Varietas padi unggulan hasil mutasi radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional. (Foto: istimewa)

youngster.id - Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) mengajak para entrepreneur startup khususnya di bidang pangan untuk terus berinovasi dalam menciptakan bisnis yang efisien. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah iradiasi pangan.

Ketua AMVESINDO Jefri Sirait mengungkapkan urgensi agenda ini. Iradiasi pangan sudah lebih dahulu menjadi tren di belahan dunia lain seperti Amerika Serikat. Negara – negara lain di Eropa juga sudah menetapkan standar tinggi terhadap daya saing yang tidak mengorbankan aspek keawetan dan kesehatan. Diketahui teknologi iradiasi pangan juga sudah mendapat dukungan lebih dari 60 negara.

“Selama ini teman-teman entrepreneur kebanyakan hadir pada lapis downstream atau hilir saja. Sedangkan pada layer upstream atau hulu juga banyak potensi untuk diberikan sentuhan inovatif,” kata Jefri dalam siaran pers, Jumat (27/8/2021).

Melalui iradiasi, komoditas pangan seperti sayuran, buah-buahan, hingga olahan lainnya akan menjadi lebih awet dan higienis. Hal ini akan sangat berguna karena dalam bisnis pangan, keawetan pangan dan higienitas masih menjadi isu, terutama ketika harus melewati pengiriman antar kota serta provinsi. Menurut Jefri tantangan utamanya terletak pada pengiriman ekspor ke luar negeri, di mana pasar ekspor komoditas pangan nasional sedang mengalami peningkatan tren.

“Tidak hanya masalah keawetan saja, tapi dengan proses iradiasi bahan makanan juga bisa terbebas dari jamur dan mikroba berbahaya lainnya,” lanjut Jefri. Menurutnya aspek inilah yang memberikan nilai tambah yang cukup signifikan. Seperti yang diketahui, sejak pandemi Covid-19 tahun kemarin, kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan sehat meningkat sangat pesat yang berdampak juga pada tren gaya hidup sehat.

“Yang terpenting adalah kami juga ingin mendukung para petani lokal di Indonesia agar tidak ada lagi fenomena ditolaknya penjualan hasil pangan. Beberapa diantaranya bahkan harus merelakan hasil produksinya terbuang karena sudah tidak bisa terjual, akibat anjloknya harga pada periode tertentu,” imbuh Jefri.

Tenaga Ahli Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi BATAN, Rindy Panca Tanhindarto mengatakan, jaminan peningkatan kualitas pangan hasil iradiasi akan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha. Sebab jaminan tersebut bisa meminimalisir timbulnya risiko pada rangkaian proses yang dilalui hingga produk sampai pada konsumen.

“Iradiasi ini menggunakan teknologi radiasi yang memanfaatkan salah satu teknik penyesuaian tenaga nuklir. Seperti namanya, iradiasi adalah radiasi nuklir yang terarah atau terukur, melalui suatu tujuan yang jelas. Semua perhitungan terhadap aspek fungsi dan keamanan dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Rindy.

Ketua I AMVESINDO William Gozali, mengatakan berharap ajakan menggunakan iradiasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi berbisnis bisa dimanfaatkan banyak pengusaha.

“Ke depannya, AMVESINDO Institute juga akan memperbanyak program-program edukasi solutif bagi kalangan pelaku usaha. Edukasi tidak hanya terbuka bagi anggota saja, tetapi juga bagi masyarakat luas agar industri nasional secara garis besar bisa memiliki daya saing yang tinggi,” ujar William.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version