youngster.id - Pertumbuhan startup di Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut catatan Startup Ranking, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.219 perusahaan di tahun 2021. Meski demikian, mayoritas startup masih berdomisili di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek. Padahal, salah satu kunci pertumbuhan startup yang merata adalah akses pendanaan yang terjangkau di seluruh daerah.
Menanggapi hal itu, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO), akan menggelar Amvesindo Pitching Days 2021 sepanjang Maret-April. Ajang ini diharapkan dapat mempertemukan inovator lokal dengan investor, masing-masing dari berbagai skala, sektor bisnis, dan domisili. Startup yang mengikuti ajang ini pun berkesempatan terekspos dengan lebih dari 70 PMV, PMVD, dan VC Tech yang merupakan anggota AMVESINDO.
William Gozali, Wakil Ketua I AMVESINDO mengungkapkan, minimnya network ke investor memang masih jadi masalah utama yang dihadapi startup daerah. “Kami berharap semakin banyak startup daerah yang berani pitching (presentasi) seperti startup di kota-kota besar. Semakin tinggi jam terbang lewat ikut kompetisi, demo, workshop, inkubator, maka akan semakin mempertajam pemahaman startup dengan bisnis mereka sendiri,” kata William dalam keterangan pers, Rabu (17/3/2021).
Untuk itu, sebagai asosiasi, AMVESINDO memfasilitasi baik startup dan PMV agar saling menemukan dan sama-sama berkembang. Menurut William, ekosistem startup daerah sebetulnya sudah mulai terbentuk dengan adanya perusahaan modal ventura daerah (PMVD). Sayangnya, sorotan dan perhatian pada PMVD dan startup di daerah lebih minim dibanding di kota-kota besar. Sehingga, perlu adanya titik temu antara kebutuhan dan kemampuan keduanya agar tercapai kemitraan investasi yang solid.
“Tahap awal adalah tahap yang krusial bagi startup, karena di tahap ini, startup tidak hanya membutuhkan dana untuk pengembangan produk dan set up sistem saja, namun juga butuh peran mentoring dari investor, bagaimana menerapkan mitigasi risiko dan menentukan strategi revenue yang tepat. Sayang sekali apabila ide-ide produk atau bisnis yang menarik tidak mampu bertahan karena founders mengambil langkah yang tidak tepat,” ungkap William.
Sementara dari sisi investor daerah, Rimawan Yasin, Ketua Bidang Keanggotaan AMVESINDO mengungkapkan, saatnya PMVD beranjak dari zona nyaman dengan menjajal beragam vertikal bisnis baru yang lebih menantang.
“Hampir 90% PMVD masih terbiasa dengan pembiayaan produktif yang disalurkan ke sektor riil. Salah satu penyebabnya karena masih kurang eksplorasi dan kurang berani bermain pada sektor lain yang lebih beragam. Lewat ajang ini kami harapkan, PMVD bisa mulai memperluas portofolio investasi dengan menggarap sektor lain seperti sektor ekonomi kreatif atau teknologi dari para inovator di daerah,” ujar Rimawan.
Saat ini, perusahaan modal ventura daerah (PMVD) hadir di berbagai wilayah, seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku, dan sudah menjadi anggota AMVESINDO.
Pendaftaran dan tata cara mengikuti AMVESINDO Pitching Days 2021 dapat diakses melalui website resmi AMVESINDO di bit.ly/AMVESINDOPitchingDays2021. Acara ini merupakan sebuah langkah proaktif untuk mempercepat pertumbuhan startup dan modal ventura di Indonesia, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post