youngster.id - class="lead">Prihatin atas masalah lingkungan hidup memunculkan ide kreativitas dalam diri lima anak SMA 10 Yogyakarta. Ide itu terutang dalam permainan game bernama “Sewidak”. Game tentang cinta lingkungan ini menjuarai program Microsoft Youth Spark 2016 di Universitas Gajah Mada (UGM).
Adalah Hanif Bayu Ismail, Dino Satria Siambodo, Muhammad Iksan dan Lintang Pertiwi SMAN 10 Yogyakarta yang menciptakan game “Sewidak”. “Sewidak” merupakan bahasa Jawa dari 60. Menurut Hanif, angka 60 itu sudah menunjukkan usia manusia yang mulai renta dan menjelang meninggalkan bumi
“Game ini dibuat agar manusia lebih mencintai alam dan lingkungan. Sesuai filosofi sewidak, menjelang umur 60-an manusia biasanya akan meninggalkan bumi. Agar manusia selanjutnya bisa hidup di bumi, maka harus peduli dengan alam dan menjaganya,” kata Hanif dilansir Okezone Kamis, (28/7/2016) di Yogyakarta.
Hanif mengungkapkan permainan Sewidak ini adalah permainan petualangan manusia untuk mencari planet tempat lain sebagai tempat tinggal karena Bumi sudah tidak layak dihuni lagi akibat pekatnya polusi udara. Kata “sewidak” sendiri merupakan akronim dari sejatining wis tindak (sebenarnya sudah pergi).
“Manusia di umur 60 itu sudah waktunya atau menjelang meninggalkan Bumi. Agar generasi selanjutnya tetap bisa hidup di Bumi, maka setiap manusia harus peduli dan menjaga alam,” tutur Hanif.
Dalam game lima level ini, terdapat beberapa karakter, yakni manusia, robot baik, dan robot jahat. Ketika manusia memulai petualangannya, ia akan berhadapan dengan para robot. Robot yang baik nantinya akan membantu manusia untuk menemukan tempat baru, sementara robot yang jahat akan menjadi penghalangnya. Manusia dalam permainan ini akan menghadapi robot-robot jahat tersebut agar mampu menempati satu planet yang sudah ditemukan.
Melalui permainan ini, Hanif dan rekan-rekan satu timnya ingin mengajak manusia agar peduli dengan kelestarian alam dan lingkungan di Bumi. Sehingga tetap dapat dihuni oleh manusia. “Kita ingin mengampanyekan untuk mari bersama-sama peduli melestarikan alam dan lingkungan. Kalau tidak, ya mungkin kejadiannya akan seperti di game ini,” kata Hanif.
Setelah bersaing dengan ratusan peserta mereka berhasil memenangkan kompetisi besutan Microsoft Indonesia dan YCAB Foundation di UGM. Selanjutnya Hanif dan teman-temannya berencana membuat game baru yang bertema edukasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post