Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

3 Tren Pariwisata yang Muncul Pasca Pandemi

2 Agustus 2020
in Analyze, Headline
Reading Time: 3 mins read
Wisata-Indonesia

Didukung Ekosistem Terintegrasi, tiket.com Siap Ambil Pangsa Pasar Wisatawan (foto : ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul karena pandemic Covid-19. Pasalnya, negara-negara di seluruh dunia memberlakukan pembatasan perjalanan. Dalam perkembangannya, sejumlah negara telah melewati krisis terburuk, atau mengalami penurunan kasus, sehingga muncul pertimbangan dan kecenderungan untuk membuka kembali sejumlah destinasi pariwisata.

Akan tetapi, wisatawan diprediksi masih akan berhati-hati terkait tren pariwisata, melakukan perjalanan, atau destinasi yang ingin mereka kunjungi. Muncul pula pola perilaku baru di masyarakat yang lebih memerhatikan kesehatan dan keselamatan.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah berupaya menyiapkan protokol kesehatan dan verifikasi implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Clean, Health, and Safety (CHS).

Skema tatanan kenormalan baru ini dianggap sangat penting dalam mendorong sektor pariwisata di masa depan. Protokol CHS sendiri dibuat untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan wisatawan terhadap industri pariwisata dan destinasi di Indonesia usai Covid-19. Harapannya, destinasi akan siap menerima kembali kunjungan para wisatawan, yang dimulai dari wisatawan domestik.

Lalu, seperti apa gambaran tren pariwisata pasca Covid-19? Politeknik swasta di bidang pariwisata, Batam Tourism Polytechnic (BTP), merangkum tiga tren pariwisata yang muncul pasca Covid-19:

Baca juga :   6 Tren Pariwisata Pasca-Pandemi dan Peluang Bisnis yang Bisa Ditawarkan

 

  1. Prosedur perjalanan yang lebih ketat

Protokol kesehatan pada berbagai moda transportasi diperkirakan akan terus berlanjut untuk menjaga kenyamanan para wisatawan. Salah satu contoh yang paling mudah diamati adalah prosedur berpergian dengan pesawat.

Di Indonesia sendiri, sektor penerbangan kini mewajibkan para penumpang untuk menyertakan surat keterangan bebas Covid-19. Meskipun prosedur ini diterapkan dalam masa Pembatasan Sosial Jarak Jauh (PSBB), peraturan ini mungkin akan menjadi salah satu persyaratan wajib di masa depan.

Melihat pentingnya dokumen kesehatan penumpang, bandara dituntut untuk turut mengembangkan pelayanannya dengan menyediakan pemeriksaan dan tes kesehatan secara langsung, khususnya pada bandara dengan destinasi wisata yang populer.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa bandara yang telah menyediakan layanan rapid test, seperti Yogyakarta International Airport, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Husein Sastranegara, Bandara Supadio, dan Bandara Minangkabau.

Alhasil, kegiatan wisata pasca Covid-19 akan menjadi lebih kompleks dan ribet. Wisatawan akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga menyediakan waktu tambahan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan di bandara.

Selain itu, prosedur pembatasan jumlah penumpang tampaknya masih akan dilakukan untuk menerapkan physical distancing secara berkesinambungan. Prosedur ini bisa diterapkan pada moda transportasi apa pun, baik bus, kereta, dan pesawat.

Baca juga :   Ashire Inc, Startup Yang Kembangkan Sistem Navigasi Bagi Tunanetra Berjalan Kaki

Oleh karena itu, setiap wisatawan kini benar-benar harus memastikan ketersediaan kursi dan jadwal keberangkatan transportasi, khususnya untuk bus dan kereta. Sebelumnya, penggunaan bus dan kereta terbilang praktis, bahkan wisatawan dapat memesan kursi saat hendak berangkat, namun hal ini tampaknya tidak akan berlaku lagi di masa depan.

Wisatawan perlu memastikan ketersediaan dan memesan kursi dari jauh hari untuk menghindari dampak pembatasan penumpang, sehingga perjalanan dapat dilakukan sesuai rencana.

 

  1. Perlengkapan kebersihan menjadi hal vital

Perilaku hidup bersih kini menjadi kebiasaan baru yang akan turut dipraktikkan dalam berwisata. Oleh karena itu, perlengkapan kebersihan, seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer, tisu, dan masker akan menjadi barang yang wajib dibawa oleh para wisatawan.

Dalam merespon kebutuhan tersebut, destinasi wisata dan area publik harus peduli dan selalu menerapkan prosedur kebersihan dan physical distancing. Prosedur yang ketat dan berkesinambungan ini harus menjadi prioritas seluruh industri pariwisata.

Pasalnya, aspek kebersihan akan menjadi salah satu pertimbangan esensial saat pengunjung memilih tempat wisata, seperti restoran dan hotel. Oleh karena itu, industri bisnis harus memerhatikan dan mengampanyekan standar kebersihan yang diterapkan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas bisnis di mata wisatawan.

Baca juga :   Lahirkan Kreator Musik Lewat Kompetisi #IdolaTikTok

 

  1. Pariwisata tanpa sentuhan

Salah satu perubahan yang mungkin paling terlihat adalah pergeseran pola wisata menjadi touchless, mulai dari bandara hingga check-in di hotel. Pasalnya, meskipun destinasi dan tempat publik mempunyai protokol kebersihan yang ketat, masih ada risiko infeksi yang tinggi. Mulai dari pemeriksaan dokumen perjalanan (paspor dan boarding pass), sentuhan selama check-in, keamanan, dan lainnya.

Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi di masa depan akan menjadi norma baru dimana wisatawan tidak perlu menyentuh area publik, sehingga mengurangi kemungkinan transmisi virus. Teknologi ini bisa berupa touchless document scanning, voice command, atau sensor pendeteksi gerak.

Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri telah menerapkan sistem teknologi berupa penggunaan sistem Online Customer Service, boarding pass scanner, serta Digital Meeting Point (DMP), untuk mengurangi interaksi fisik antar-manusia di terminal.

Singkatnya, tantangan industri pariwisata masa depan akan semakin beragam, namun selalu diikuti oleh peluang perkembangan yang besar pula. (AMBS)

Tags: and Safety (CHS)Batam Tourism Polytechnic (BTP)CleanHealthtren pariwisata pasa pandemi covid-19
Previous Post

Belajar Bersama Anak Makin Seru dengan Gadget Ini

Next Post

Alat Pengukur Suhu Tubuh Dan Pemindai Wajah Jarak Jauh

Related Posts

Wakatobi
Analyze

6 Tren Pariwisata Pasca-Pandemi dan Peluang Bisnis yang Bisa Ditawarkan

14 Agustus 2022
0
5 Langkah Memulai Bisnis Makanan Online
Analyze

5 Langkah Memulai Bisnis Makanan Online

10 Oktober 2020
0
Social Media Marketing
Analyze

4 Cara Efektif Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Strategi Pemasaran Hotel

6 Agustus 2020
0
Load More
Next Post
Alat Pengukur Suhu Tubuh Dan Pemindai Wajah Jarak Jauh

Alat Pengukur Suhu Tubuh Dan Pemindai Wajah Jarak Jauh

LLP-KUKM Gelar Wonderful Start-Up Academy

Pemerintah Akan Kembangkan Grand Smesco Hills jadi Pusdiklat

data science

Binus Hadirkan Program Untuk Lahirkan Tenaga Ahli Di Era Big Data

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version