Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

4 Jurus Jitu Perkuat Strategi Bisnis Hadapi Tantangan Ekonomi 2023

5 Januari 2023
in Analyze
Reading Time: 3 mins read
strategi bisnis

4 Jurus Jitu Perkuat Strategi Bisnis Hadapi Tantangan Ekonomi 2023 (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Mengawali tahun baru 2023, pelaku bisnis menyambut era pasca-pandemi yang ditandai dengan pencabutan kebijakan PPKM baru-baru ini. Meski dihadapkan oleh ancaman resesi global, tren pemulihan ekonomi di Indonesia diprediksikan cenderung stabil.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia menguat di tahun 2023 pada kisaran 4,5 – 5,3% sebelum meningkat menjadi 4,7 – 5,5% di tahun 2024 karena peningkatan konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang baik.

Di tahun 2022, ekonomi Indonesia tumbuh pada tingkat tercepatnya selama lebih dari satu tahun, dengan PDB Indonesia  yang mengalami peningkatan hingga 5,72% pada kuartal ketiga. Salah satu faktor penyebab peningkatan kinerja ekonomi tahun ini antara lain permintaan ekspor yang lebih besar dan konsumsi masyarakat yang naik. Gangguan rantai pasok global yang menaikkan harga komoditas pokok Indonesia telah mendorong kegiatan ekspor. Selain itu, libur nasional dan pelonggaran pembatasan mobilitas turut mendorong peningkatan permintaan dan peningkatan pasokan.

Meski prospek perekonomian Indonesia pada tahun 2023 cukup menjanjikan, toh pelaku bisnis tetap perlu waspada.

Brian Marshal, CEO SIRCLO Group mengataka, lanskap bisnis Indonesia harus mengantisipasi beberapa tantangan di tahun 2023 karena faktor-faktor seperti inflasi, suku bunga yang lebih tinggi dan rantai pasokan global yang terganggu. “Pemahaman atas keadaan tersebut perlu dimiliki oleh setiap pelaku usaha dalam mempersiapkan bisnisnya di tahun yang baru ini,” tegas Brian, Kamis (5/1/2023).

Baca juga :   Digitalisasi Penyaluran Bantuan Usaha Warung Binaannya, BAZNAS Gandeng Warung Pintar

Menurut Brian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam iklim ini. Di antaranya adalah kebutuhan untuk mengadopsi solusi bisnis yang bersifat holistik. Sebagian besar pelaku bisnis, terutama UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) cenderung mengadopsi strategi bisnis yang bersifat instan di tengah melonjaknya permintaan konsumen serta kenaikan harga yang berdampak pada rantai pasok.

“Untuk mampu bertahan dan berkembang seterusnya, pelaku bisnis dapat berfokus pada diversifikasi sumber produk, penilaian biaya, dan digitalisasi,” tambahnya.

Berikut ini beberapa praktik bisnis terbaik untuk pertumbuhan jangka panjang agar pemilik usaha di Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan tangguh. Berikut di antaranya:

Melihat gambaran besar perekonomian Indonesia pasca-pandemi

Dalam memperkuat fondasi perekonomian Indonesia, sangatlah penting untuk membangun  ketahanan bisnis terhadap tekanan industri yang berskala besar maupun kecil. Pelaku bisnis perlu melihat gambaran besar saat menghadapi perekonomian Indonesia pasca-pandemi. Untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen, pola konsumsi, dan situasi ekonomi, pelaku bisnis dapat mengembangkan strategi bisnis baru yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang serta menghindari tindakan dramatis seperti lonjakan harga mendadak sebagai respons terhadap inflasi atau resesi.

Baca juga :   Kepercayaan Konsumen di Asia Tenggara Terhadap Influencer Menurun

Tidak mengabaikan penjualan yang bervolume kecil
Konsumen yang berkecukupan secara finansial cenderung memiliki daya beli yang tinggi, sehingga bisnis pun pada umumnya menyasar segmen konsumen tersebut untuk menghasilkan penjualan dan keuntungan bervolume tinggi. Terlepas dari fakta tersebut, mengabaikan penjualan bervolume kecil bisa menjadi kesalahan besar karena sebagai mesin perekonomian negara, sebagian besar UMKM menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Hampir semua lapangan kerja negara—97%—disediakan oleh 63 juta UMKM yang menyumbang lebih dari 60% dari PDB. Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis untuk tidak kehilangan fokus pada penjualan yang bervolume kecil.

Kurangi biaya produksi dan tingkatkan penjualan
Penurunan harga produk bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keuntungan dengan mengurangi biaya produksi dan menetapkan harga pasar. Dengan menurunkan harga secara bertahap sambil mempertahankan marginkeuntungan yang didapatkan dari setiap penjualan, pelaku bisnis dapat meningkatkan pangsa pasar mereka.

Keunggulan komparatif atau biasa disebut dengan Comparative Advantage merupakan teori ekonomi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memodifikasi sistem produksi untuk daya saing. Suatu negara mampu mencapai keunggulan komparatif ketika negara tersebut menghasilkan komoditas atau jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Teori ini memungkinkan pelaku bisnis untuk menawarkan barang dan jasa dengan biaya lebih rendah daripada para pesaingnya, sehingga margin keuntungan dapat ditingkatkan.

Baca juga :   Agar Perusahaan ‘Kekinian’ dan Jadi Incaran Jobseeker, Ini Strateginya

Perbanyak kolaborasi dan kemitraan

Di masa pasca-pandemi, kolaborasi dan kemitraan dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang dihadapi lintas industri. Kolaborasi dan kemitraan yang erat antar pelaku bisnis menjadi semakin relevan di pasar yang terfragmentasi seperti Indonesia. Di era digital, kolaborasi bisnis merupakan langkah strategis yang bijak karena dapat mempengaruhi kinerja positif perusahaan secara signifikan. Dengan demikian, kolaborasi dan kemitraan juga menjadi faktor pendukung yang sangat baik bagi kesuksesan bisnis di sektor digital Indonesia.

“Dengan pergerakan ekonomi dunia yang cepat, sebagai pelaku bisnis kita terus dihadapkan dengan pilihan untuk bergerak maju atau berisiko untuk tertinggal. Definisi sukses pun telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Melihat kondisi tersebut, SIRCLO berkomitmen untuk memaksimalkan potensi dari setiap pelaku usaha melalui ragam solusi yang ditawarkan. Harapannya, kami dapat mendukung bisnis dari berbagai skala untuk menjadi tangguh dan relevan dalam menghadapi masa depan yang tidak terduga,” tutup Brian. (*AMBS)

 

Tags: pelaku bisnisSIRCLOstrategi bisnis
Previous Post

Upaya Kemenperin Menumbuhkan Wirausaha Baru di Sektor IKM

Next Post

Portofolio Para Founder Startup Jadi Landasan Investasi East Ventures

Related Posts

aplikasi Krom Bank
Headline

Strategi Efektif, Dana Pihak Ketiga Krom Bank Tumbuh 44,7% di Kuartal I 2025

20 Mei 2025
0
e-commerce
Headline

Proyeksi e-Commerce 2025: Tren, Peluang dan Strategi

30 April 2025
0
SIRCLO
Headline

SIRCLO: Transkasi e-Commerce Meningkat 4,95% Sepanjang Tahun 2024

30 April 2025
0
Load More
Next Post
Potensi Ekonomi Bisnis Internet di Indonesia Besar

Portofolio Para Founder Startup Jadi Landasan Investasi East Ventures

PaDI UMKM

Jangkau 97 BUMN, Kini Pegadaian Turut Rasakan Manfaat PaDi UMKM

Tokopedia NOW

Tren Produk Terlaris di Pergantian Tahun 2022-2023 Versi Tokopedia

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version