Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

98% Pemimpin Perusahaan di Indonesia Telah Memiliki Target Sustainability

9 Oktober 2023
in Analyze
Reading Time: 3 mins read
sustainability

98% Pemimpin Perusahaan di Indonesia Telah Memiliki Target Sustainability (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Sebanyak 98% pemimpin perusahaan Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menetapkan target sustainability, hanya saja sebagian dari target tersebut merupakan target jangka pendek atau kurang dari 4 tahun.

Meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target sustainability, hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi sustainability yang komprehensif.

Hal itu terungkap dari hasil temuan Survei Sustainability Tahunan di 9 negara di Asia, termasuk Indonesia yang dirilis Schneider Electric.

Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dalam mencapai target sustainability-nya, melebihi Singapura dan Malaysia. Sekitar 65% responden Indonesia secara mengesankan menyatakan telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab terhadap pencapaian target tersebut. Skor ini melebihi rata-rata skor regional (rata-rata skor dari seluruh negara responden) sebesar 54%.

Survei Sustainability dari Schneider Electric ini mewawancarai sekitar 4.500 pemimpin perusahaan di sembilan negara untuk mengumpulkan perspektif para pemimpin bisnis di kawasan Asia mengenai sustainability dan lingkungan. Bersama dengan Milieu Insight, survei ini menyasar para eksekutif tingkat menengah hingga senior di sektor swasta yang diminta untuk menjawab 30 pertanyaan seputar sustainability dan dampaknya terhadap bisnis mereka. Adapun negara yang disurvei meliputi Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Baca juga :   Solusi Ini Dukung Pengolahan Air yang Sustainable

Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan niat-aksi di antara perusahaan-perusahaan dengan mengetahui persepsi mereka akan pentingnya praktik bisnis yang berkelanjutan dan investasi atau komitmen nyata untuk mencapainya.

Survei ini meneliti “Kesenjangan Aksi Hijau” di setiap negara: metrik yang diidentifikasi Schneider Electric digunakan untuk memperkirakan kesenjangan antara perusahaan yang mengklaim memiliki tujuan dan target sustainability dengan perusahaan yang memiliki atau menerapkan strategi sustainability yang komprehensif.

Kesenjangan Aksi Hijau Indonesia berada pada angka 49% – menyoroti perbedaan antara perusahaan yang telah menetapkan tujuan keberlanjutan (98%) dan perusahaan yang telah melaksanakan rencana sustainability mereka (49%). Adapun Indonesia masih berada di atas Singapura dan Taiwan yang memperlihatkan kesenjangan tindakan terbesar di antara negara-negara Asia lainnya, dengan keduanya mencapai 59%, dan rata-rata regional (51%).

Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, pihaknya sangat senang dengan meningkatnya kesadaran dan komitmen di antara perusahaan-perusahaan di Asia termasuk Indonesia untuk menetapkan tujuan-tujuan sustainability. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat komitmen yang tinggi bersama dengan Filipina dan Thailand.

Baca juga :   Skema Pendanaan Inovatif untuk Pengembangan Cleantech Startup yang Berkelanjutan

“Namun, temuan survei mengenai kesenjangan antara niat dan tindakan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Sangat penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menerjemahkan aspirasi keberlanjutan mereka ke dalam tindakan nyata, mengatasi tantangan implementasi, dan menerapkan strategi jangka panjang,” kata Roberto, dikutip Senin (9/10/2023).

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga perlu menciptakan ekosistem yang mendorong akselerasi aksi sustainability dengan peraturan dan kebijakan yang memadai dan program insentif. Seiring dengan kebutuhan mendesak akan sustainability, perusahaan dan pemerintah perlu mengambil aksi kolektif untuk mengambil peran kepemimpinan dalam mendorong perubahan, berkolaborasi, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi kawasan dan planet kita.

Alasan utama pemimpin perusahaan di Indonesia melakukan investasi sustainability adalah inovasi dan daya saing (50%) dan peningkatan peluang bisnis (48%), dan manajemen risiko(40%).  Peluang penghematan biaya dan pemenuhan kepatuhan atas regulasi pemerintah melengkapi lima faktor pendorong teratas yang dipertimbangkan perusahaan ketika membuat keputusan seputar strategi sustainability.

Sebagian besar pemimpin bisnis di Indonesia mengatakan bahwa memberikan lebih banyak insentif lebih efektif daripada menerapkan hukuman untuk mendorong kepatuhan sektor swasta terhadap tujuan sustainability pemerintah. Di sisi lain, birokrasi peraturan dan kebijakan yang belum memadai menjadi tantangan utama yang membuat mereka menahan diri untuk berinvestasi lebih pada inisiatif sustainability.

Berbicara mengenai fokus utama dalam inisiatif sustainability-nya, pemimpin perusahaan di Indonesia menyebutkan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja (34%), privasi dan keamanan data (31%), serta kesetaraan dan manajemen SDM (28%). Daur ulang dan manajemen sampah, serta krisis / kenaikan biaya energi juga menjadi perhatian para pemimpin perusahaan.

Baca juga :   Fortinet: Ancaman Berbasis AI di Indonesia Meningkat hingga 3 Kali Lipat

Hanya saja isu perubahan iklim belum menjadi prioritas pemimpin perusahaan di Indonesia. Baru 41% yang menyatakan siap berkomitmen pada aksi iklim.

Lebih dari 2/3 (60%) pemimpin perusahaan di Indonesia meyakini bahwa swasta dan pemerintah memiliki peranan yang seimbang dalam mendorong upaya sustainability. Sebagian kecil lainnya percaya bahwa lembaga penelitian / pendidikan juga dapat berperan dalam pengembangan sustainability di Indonesia. (*AMBS)

 

Tags: Schneider Electrictarget Sustainability
Previous Post

Blibli Lakukan Penyegaran Logo, Lebih Sederhana dan Menyenangkan

Next Post

Group Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha Rp2,13 Triliun

Related Posts

Solusi IoT
Headline

Solusi IoT Menghubungkan Seluruh Rantai Operasional Perusahaan

19 September 2025
0
Schneider Electric x Politeknik Negeri Batam
News

Kembangkan Talenta Vokasi, Schneider Electric dan Politeknik Negeri Batam Bangun Innovation Corner

27 Agustus 2025
0
Innovation Hub Jakarta
News

Percepat Transformasi Digital, Schneider Electric Resmikan Innovation Hub Jakarta

28 Februari 2025
0
Load More
Next Post
Ivan Nikolas Tambunan - Akseleran

Group Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha Rp2,13 Triliun

Pinjaman Online (pinjol)

KPPU Selidiki Pinjol, Bunga 0,8% Dinilai Mencekik Rakyat

transtrack

Startup TransTRACK Dukung Sistem Pelabelan Kreta Bali Smita

Discussion about this post

Recent Updates

Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version