youngster.id - Pasar smartphone dunia mencatat pertumbuhan 4% pada kuartal tiga 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. Laporan riset pasar Counterpoint mengungkap bahwa faktor utama pertumbuhan di Q3 didorong oleh kinerja kuat di sebagian besar pasar Asia-Pasifik (APAC) serta Timur Tengah dan Afrika (MEA).
Analis Senior Counterpoint Shilpi Jain mengungkapkan, pertumbuhan positif di kawasan tersebut banyak ditopang oleh meningkatnya minat konsumen terhadap perangkat 5G yang lebih terjangkau.
“Perangkat 5G murah mendapatkan daya tarik di wilayah pertumbuhan seperti India, sebagian APAC, dan MEA,” ucapnya dikutip dari laporan resmi Counterpoint Kamis (20/11/2025).
Dalam laporan itu disebutkan ada lima besar vendor yang tercatat mendominasi pasar smartphone global. Samsung berada di posisi puncak dengan market share 19% disusul Apple (18%), lalu Xiaomi (14%). Sedang Oppo dan Vivo sama-sama memperoleh market share 9%.
Jumlah pangsa pasar dalam riset Counterpoint ini dihitung berdasarkan jumlah pengiriman perangkat dari vendor ke pengecer (sell-in), bukan ke tangan pengguna langsung (sell-out).
Menurut Analis Riset Kamal Singh, peningkatan tersebut didorong oleh performa kuat dari lini Galaxy A series, terutama seri terbaru Galaxy A17 dan A07. Tidak hanya itu, ponsel lipat Samsung Galaxy Z Fold7 yang baru diluncurkan pada Juli 2025 lalu juga menunjukkan kinerja penjualan yang kuat.
“Samsung terus memimpin pasar dengan pangsa pengiriman 19% pada Q3 2025 dan pertumbuhan 6% YoY,” ujarnya.
Menurut Singh, kuatnya performa penjualan tersebut dipicu oleh tingginya minat early adopter, promosi agresif dari operator seluler, serta ketertarikan konsumen yang masih tinggi terhadap ponsel lipat.
Sementara Apple dengan pangsa pasar 18% mengalami pertumbuhan sekitar 9% dari tahun ke tahun, di kuartal-III 2025. Perangkat ini mencatat pertumbuhan yang kuat di kawasan Jepang, China, Eropa Barat, dan sebagian wilayah APAC.
Laporan itu juga mengungkapkan, Xiaomi berhasil meraih pangsa pasar terbanyak di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika, serta Amerika Latin. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kerja sama dengan operator seluler setempat, promosi, hingga penguatan kanal penjualan baik secara offline maupun online
Sementara Counterpoint mencatat, market share Oppo mencapai 9% dengan pertumbuhan tahunan sekitar 1 persen. Kinerja tersebut, banyak ditopang oleh penjualan ponsel 5G yang terjangkau di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Sementara “saudaranya”, OnePlus, juga terpantau berkontribusi lewat peningkatan penjualan di China dan India.
Sedang Vivo yang mencatat pangsa pengiriman sekitar 9% mengalami pertumbuhan tahunan 6%. Pasar terbesar Vivo saat ini yaitu India dan Asia Tenggara.
Di luar lima besar vendor utama itu, Google menjadi salah satu merek yang menonjol karena mencatat pertumbuhan pengiriman yang cukup signifikan. Pada Q3 2025 ini, pertumbuhan tahunan (YoY) Google mencapai 18%. Pertumbuhan ini didorong oleh faktor penjualan seri Pixel 9 Google yang cukup baik, serta integrasi fitur kecerdasan buatan (AI) dan ekspansi penjualan ke lebih banyak wilayah.
STEVY WIDIA



















Discussion about this post