Sabtu, 25 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Investasi di GOTO Bukan Bukan untuk Jangka Pendek tapi Prospek ke Depan

20 Mei 2022
in Analyze
Reading Time: 2 mins read
GoTo-IPO

Investasi di GOTO Bukan Bukan untuk Jangka Pendek tapi Prospek ke Depan (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Sejumlah perusahaan tercatat menjadi investor sekaligus pemegang saham di PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO). Dengan bergabungnya perusahaan dalam ekosistem GoTo, diharapkan bisa memperluas kolaborasi dan kerjasama strategis yang semakin meningkatkan value added bagi kedua belah pihak.

Memang, kinerja harga saham GOTO pasca melantai di bursa masih dinamis naik dan turun di bawah harga IPO. Sehingga untuk sementara waktu, nilai investasi sejumlah perusahaan di GoTo ikut terpengaruh, seperti yang dialami PT Telkom dan juga Astra.

Namun, jika melirik pergerakan saham GOTO hingga hari ini, maka GOTO termasuk saham yang sangat atraktif. Tercatat sore ini (20/5) ditutup pada angka Rp. 304/lembar saham naik dibanding pembukaan pagi Rp. 280. Jika tren ini mampu bertahan dan terus naik, maka prospek gain atau cuan kembali muncul.

Baca juga :   Digital Trust Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital

Pengamat pasar modal Reza Priyambada menilai, investasi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan terhadap GOTO, kiranya perlu pisahkan antara investasi dalam bentuk penyertaan terhadap bisnis dan investasi dalam bentuk non bisnis.

Menurut Reza, investasi yang terkait dengan bisnis bisa diilustrasikan seseorang ikut berinvestasi dalam bisnis perusahaan tersebut. Artinya, dia tidak terlalu melihat apakah harga saham di pasar naik atau turun. Hal ini seperti dilakukan Telkom, dimana melihat potensi masa depan dan kolaborasi untuk meningkatkan nilai perusahaan.

“Yang penting, perusahaan yang dipilih untuk investasikan masih berjalan dan terus mengembangkan bisnisnya. Concern-nya ialah kepada kelangsungan bisnis dan pengembangan maupun ekspansi bisnis yang dilakukan,” ucap Reza, saat dihubungi, Senin (16/5).

Baca juga :   Naver Corp Menanamkan Investasi ke iPrice Group

Sementara, kalau investasi non bisnis, lebih melihat ke hasil atau return jangka pendek yang bisa diambil. Ada target return yang hendak dicapai. Alhasil, misal sebuah perusahaan atau seseorang yang berinvestasi tidak perlu tahu bagaimana bisnis yang dijalankan atau bagaimana cara mereka untuk mengembangkan maupun ekspansi bisnis.

“Yang diperhatikan ialah apakah saham tersebut naik atau turun karena berpengaruh pada hasil investasinya,” ucap Reza.

Perusahaan yang berinvestasi di GOTO bukan melihat kenaikan harga saham dalam jangka pendek tapi bisnis jangka panjangnya.

Seperti investasi yang dilakukan Telkom di GOTO lebih terkait dengan potensi di masa depan. Dimana mengedepankan sisi kolaborasi yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak. Harapannya sama-sama mengerek kinerja dan memberi manfaat luas kepada masyarakat.

Baca juga :   6 Poin Kerjasama UKM Indonesia-Arab Saudi

“Dengan melihat gaya investasi yang mereka lakukan, seperti Telkom, saya melihatnya lebih memperhatikan going concern dari bisnis yang dilakukan dan bagaimana ekosistem bisnis mereka bisa bertumbuh. Dan orientasi mereka tentunya ialah jangka panjang, bukan hitungan harian atau mingguan,” tegas Reza.

Karena itu, perusahaan yang berinvetasi di perusahaan lain, biasanya lebih memiliki horison jangka panjang. Seperti terbukanya peluang pengembangan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan baru sekaligus juga menaikkan nilai perusahaan di masa depan. (*AMBS)

Tags: GoToinvestasiprospek masa depansahamTelkom
Previous Post

Xendit Rampungkan Pendanaan Seri D Senilai US$300 Juta

Next Post

Tingkatkan Daya Saing Generasi Muda, Telkom Hadirkan Digitalisasi Pendidikan di Tarutung

Related Posts

Non-Fungible Token - NFT
Analyze

3 Hal Yang Perlu Diatasi Untuk Menghindari NFT Menjadi Bubble

8 Juni 2022
0
Paylater
Analyze

Paylater Makin Diminati sebagai Metode Pembayaran Digital Pilihan Konsumen

3 Juni 2022
0
penjualan ritel
Analyze

Indonesia Mengalami Peningkatan Penjualan Ritel Terkuat dalam Dua Tahun Terakhir

21 Mei 2022
0
Load More
Next Post
Digitalisasi pendidikan Tarutung

Tingkatkan Daya Saing Generasi Muda, Telkom Hadirkan Digitalisasi Pendidikan di Tarutung

IEL University

IEL University Series Season 4, Ajang Bagi Mahasiswa Kenal Ekosistem Esports Indonesia

Timnas Esport

Timnas Esport Sumbang Medali Perak Dari Nomor Mobile Legends:Bang Bang

Discussion about this post

Berita Terbaru

BNC x Lakuemas

Bank Neo Commerce Gandeng Lakuemas Hadirkan Fitur Investasi Emas Digital

24 Juni 2022
0
Resso Coaching Clinic

Dukung Musisi Muda Independen Berbakat, Resso Kembali Gelar Coaching Clinic

24 Juni 2022
0
DELOS

Dapat Suntikan Dana Segar, Startup Delos Kembangkan Software Manajemen Tambak Udang

24 Juni 2022
0
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah

Kembangkan Potensi Talenta Muda, Kemnaker RI Kenalkan Program Digital

24 Juni 2022
0
ESDM x Energy Transitions Innovation Challenge

Kementerian ESDM Gelar Energy Transitions Innovation Challenge

24 Juni 2022
0
Mobil Formula UGM Bimasakti

Mobil Formula Rancangan Tim Bimasakti UGM Siap Berkompetisi di FSN Belanda

24 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version