Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Konsumen di Indonesia Semakin Memprioritaskan Nilai Daripada Harga

1 Februari 2024
in Analyze, News
Reading Time: 3 mins read
Konsumen di Indonesia Semakin Memprioritaskan Nilai Daripada Harga
0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Terdapat sejumlah perubahan tren perilaku konsumen di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Laporan bertajuk Shoppertainment 2024: The Future of Consumer & Commerce here in APAC menyebut 59% konsumen Indonesia dipengaruhi oleh konten non-promosi. Mereka lebih suka membuat keputusan intuitif dengan secara aktif mencari informasi untuk menilai kualitas produk.

Laporan dari TikTok yang menggandeng Accenture ini diharapkan dapat membantu brand lokal dalam mempersiapkan strategi pemasaran di TikTok tahun ini. Head of Business Marketing, TikTok Indonesia Sitaresti Astarini mengatakan, dengan menerapkan pendekatan berbasis entertainment first, commerce later, atau yang biasa disebut Shoppertainment.

“Perkembangan teknologi dan kondisi ekonomi yang dinamis terus mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja. Di Indonesia, konsumen lebih memilih untuk mengikuti intuisi mereka dengan mencari konten yang informatif, menghibur, dan ragam konten dari komunitas yang diikuti sebelum membeli produk. Selain itu, mereka juga lebih suka mencari produk di platform sosial dan hiburan. Oleh karena itu, hal ini menjadi kesempatan untuk brand memanfaatkan Shoppertainment, kegiatan perdagangan berbasis konten interaktif yang menghibur dan dapat berkolaborasi dengan kreator serta komunitas untuk terus berinteraksi dengan konsumennya,” ungkap Sitaresti yang dikutip Kamis, (1/2/2024).

Dia menerangkan, terdapat sejumlah perubahan tren perilaku konsumen di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Hanya 41% konsumen di Indonesia yang terpengaruh oleh konten promosi sebelum memutuskan untuk membeli. Kini, mereka lebih mempercayai intuisi saat menentukan apakah produk itu cocok dengan mereka atau tidak, tanpa perlu mencari informasi lebih lanjut. Laporan ini menunjukkan, konsumen di Indonesia lebih mungkin 2 kali lipat untuk membuat keputusan belanja secara intuitif, dibandingkan mereka yang jarang belanja di platform sosial atau hiburan.

Baca juga :   Startup Satwagia Hadirkan Jasa dan Layanan Klinik Dokter Hewan

Dari segi konten, konsumen di Indonesia lebih menyukai konten video yang memiliki tingkat relevansi dan autentik yang tinggi dengan kehidupan mereka (Relatable Realism). Video yang memperlihatkan kualitas produk secara nyata, memperbolehkan audiens untuk melihat produk tersebut dari berbagai angle, justru lebih disenangi oleh konsumen.

“Inilah yang membuat format live shopping menjadi populer karena memberikan akses kepada konsumen untuk melihat produk sepenuhnya seperti melihatnya secara langsung,” katanya.

Selain itu didapati, sebagian besar konsumen di Indonesia (93%) mencari platform belanja yang berbasis konten dalam 1-2 tahun ke depan, di mana mereka bisa menemukan, mempertimbangkan, dan membeli produk di satu platform. Konten video di platform seperti TikTok pun menjadi cara bagi konsumen ini untuk mencari produk secara rutin, di mana 2.5 kali lebih banyak orang yang memanfaatkan platform video, dibandingkan menemukan produk lewat mesin pencarian tradisional.

Baca juga :   Gandeng DANA, Insurtech Igloo Luncurkan Asuransi Proteksi Batal Nonton

Sejalan dengan temuan ini, sebanyak 77% konsumen di Indonesia juga secara rutin mencari produk di platform sosial dan hiburan online. Tidak hanya konten video, konsumen Indonesia juga 1.4 kali lebih mungkin untuk berpartisipasi di live shopping baik di TV ataupun online, dibandingkan konsumen lainnya di Asia Pasifik.

Melihat potensi konten video sebagai sumber informasi konsumen tentang suatu produk, brand shampo Kelaya pun sangat serius dalam menggarap konten-kontennya di platform seperti TikTok. Brand UMKM asal Surabaya ini mengutamakan konten yang edukatif, namun tetap menghibur, dengan mengedepankan penjelasan mengenai manfaat dan kandungan produknya.

“Konsumen Kelaya sangat menyukai konten-konten video yang informatif. Hal ini membuat kami menjadi lebih gencar untuk memberikan edukasi perawatan rambut dengan berkolaborasi bersama dokter sebagai ahli di bidangnya. Selain itu, kami juga terus memberikan informasi seputar kualitas dan kandungan produk kami sehingga membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap keaslian dan keterjaminan produk Kelaya ini hingga mendorong mereka untuk membeli produk kami,” ucap Ardian Faisal Akbar, Founder & CEO Kelaya.

Sisi lain, interaksi antar konsumen ikut jadi penentu. Sebanyak 45% konsumen di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh komunitas konten (content community). Mereka cenderung merayakan dan membagikan brand maupun produk yang mereka sukai atau mereka lihat, mewujudkan semangat “gotong royong” khas Indonesia untuk membantu satu sama lain (Alturistic Sharings).

Baca juga :   Garuda Kerjasama Dengan Restoran Indonesia di Inggris

Selain itu, 81% konsumen Indonesia membuat konten dengan cara yang ‘mengalir’ atau interaktif dengan mengikuti tren dari para kreator, serta mendorong pengguna lainnya agar berkontribusi di kolom komentar, like, dan lainnya. Hal ini juga terlihat dari para pengguna di TikTok yang ingin saling terhubung, berinteraksi, dan mempengaruhi keputusan pemilihan brand atau produk.

“Perilaku tren konsumen di Indonesia yang sangat kuat dalam komunitas konten, menjadi peluang emas bagi kami untuk mengoptimalkan bisnis di TikTok. Ke depannya, kami melihat bagaimana sesama kreator bisa saling mempengaruhi, karena itulah kami ingin berkolaborasi dengan kreator, bukan hanya untuk mengulas, tapi juga menciptakan produk bersama,” ungkap Hikma Sukmawati, Owner, HEYLOOK brand fashion lokal.

Brand lokal tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendekatan tradisional. Strategi Shoppertainment yang sukses memerlukan kombinasi konten informatif, pengalaman berbelanja yang mudah atau seamless, dan keterlibatan konsumen yang aktif melalui komunitas dan konten kreator.

Dengan beradaptasi terhadap tren-tren ini, memungkinkan brand untuk dapat terhubung dengan generasi pembeli yang percaya diri dalam menemukan dan membeli produk sambil mereka menikmati hingga ikut membuat konten mengenai brand tersebut.

 

 

STEVY WIDIA 

 

Tags: HEYLOOKKelayaPerilaku konsumen IndonesiaShoppertainment 2024: The Future of Consumer & Commerce here in APACTikTokTikTok Indonesia
Previous Post

Bantu Kehidupan Masyarakat Digital Savvy, Jenius Kampanyekan Semangat ‘Think Unthinkable’

Next Post

Hukumonline Raih Pendanaan Seri B dari MDIF

Related Posts

TikTok
News

TikTok Kini Punya Fitur Voice Notes dan Bisa Kirim Banyak Foto dan Video Sekaligus

8 September 2025
0
Kampanye "#SerunyaBelajar Ada di TikTok
Headline

TikTok Aktifkan Kembali Fitur Live, Lebih Aman dan Beradab

3 September 2025
0
TikTok Now
News

Ini Alasan TikTok Nonaktifkan Fitur “LIVE”

1 September 2025
0
Load More
Next Post
Hukumonline

Hukumonline Raih Pendanaan Seri B dari MDIF

Flip QRIS

Flip Luncurkan Layanan QRIS

POCO

POCO Geber Pasar Anak Muda Dengan 3 Smarphone Berperforma Ekstrim

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version