youngster.id - Seiring dengan perkembangan transformasi digital di Indonesia, terjadi pergeseran yang jelas dari cara masyarakat untuk terhubung dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Laporan terbaru GrabAds berjudul “Southeast Asia (SEA) Consumer Internet, Mobile and Digital Lifestyle Insights” menunjukkan bahwa 3 dari 5 pengguna Grab di Indonesia berencana memperbaharui smartphone mereka di tahun 2025.
Director for Grab For Business Grab Indonesia Roy Nugroho mengatakan, laporan ini ingin memberikan gambaran berbasis data kepada para penyedia layanan telekomunikasi dan produsen perangkat tentang bagaimana kebutuhan dan ekspektasi konsumen terus berkembang.
“Dengan meningkatnya penggunaan layanan prabayar, banyaknya keluarga yang mengandalkan perangkat mobile, hingga ekosistem perangkat yang semakin beragam, dapat menjadi sinyal bahwa pelaku bisnis perlu mulai memikirkan ulang strategi bisnis mereka, mulai dari penawaran bundling hingga pendekatan ritel omnichannel agar bisa lebih tepat sasaran dalam menjangkau konsumen yang selalu ingin terhubung secara digital,” katanya dikutip Rabu (11/6/2025).
Lebih lanjut, Roy menjelaskan, dalam laporan tersebut ditemukan juga kebiasaan pengguna di Indonesia yang semakin sering menggunakan beberapa perangkat secara bersamaan. Saat terhubung ke Wi-Fi, smartphone (87%), laptop (68%), dan smart TV (58%) menjadi tiga perangkat yang paling sering digunakan secara bersamaan oleh pengguna Grab saat terhubung ke Wi-Fi.
Menariknya, minat terhadap perangkat digital tidak hanya terbatas pada ponsel. Tahun ini, banyak pengguna juga mulai mempertimbangkan untuk membeli teknologi dan peralatan lain, seperti peralatan rumah tangga (39%), laptop (38%), serta tablet atau smart TV (26%).
“Bagi pengguna Grab di Indonesia, kebutuhan untuk selalu terhubung secara digital untuk pemenuhan kebutuhan sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terlihat dari cara mereka menggunakan berbagai perangkat digital dalam aktivitas sehari-hari. Kondisi ini membuka peluang besar bagi brand untuk hadir secara relevan dalam keseharian konsumen,” ungkap Roy.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar pelaku bisnis dapat tetap kompetitif di tengah persaingan pasar saat ini.
#1: Kecepatan, stabilitas, dan harga layanan menjadi faktor utama dalam keputusan konsumen untuk berpindah penyedia layanan.
Konsumen Indonesia yang melek teknologi terus mencari paket langganan telekomunikasi yang dapat mendukung gaya hidup digital mereka. Bahkan, 1 dari 4 pengguna Grab di Indonesia yang disurvei bersedia berpindah provider untuk mendapatkan akses data seluler yang lebih cepat, paket data yang lebih murah, serta akses internet yang lebih stabil. Selain itu, 25% pelanggan internet tetap (broadband) menyatakan siap beralih provider demi mendapatkan koneksi yang lebih cepat dan stabil.
Data GrabAds menunjukkan calon pelanggan broadband di Indonesia menginginkan berbagai layanan tambahan dalam paket mereka, mulai dari layanan streaming (69%), perangkat rumah seperti TV, speaker, laptop, dan konsol game (44%), hingga diskon untuk paket seluler (37%).
#2: Pengalaman berbelanja langsung di toko tetap menjadi faktor penting dalam mendorong pembelian ponsel.
Meskipun belanja online semakin populer, pengalaman berbelanja langsung di toko tetap menjadi faktor penting dalam keputusan membeli ponsel. Menurut laporan GrabAds, 78% orang Indonesia yang berencana mengganti atau membeli ponsel baru menganggap pengalaman di toko sebagai motif pendorong utama karena mereka bisa mencoba produk secara langsung, membeli produk saat itu juga, dan mendapatkan bantuan staf untuk pengembalian atau penukaran produk.
Di sisi lain, konsumen yang memilih berbelanja online lebih mengutamakan kepraktisan. Mereka merasa bisa lebih hemat waktu, terhindar dari kemacetan karena tidak perlu bepergian ke toko, dapat menikmati promo eksklusif, dan lebih mudah membandingkan berbagai perangkat secara daring.
#3: Pengambil keputusan dalam keluarga berperan penting dalam pembelian produk digital
Di antara pengguna Grab yang disurvei dan berlangganan layanan telekomunikasi pascabayar, 1 dari 5 responden mengelola saluran tambahan untuk anggota keluarga lain, seperti pasangan (21%), orang tua (21%), anak (20%), dan anggota keluarga lainnya (37%).
Laporan ini juga menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia dengan anak berusia 10 tahun ke atas merupakan segmen konsumen utama untuk pembelian smartphone. Berdasarkan hasil survei, 20% responden menilai usia 13–15 tahun sebagai waktu yang ideal untuk memperkenalkan smartphone kepada anak. Keputusan ini umumnya dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mendukung pembelajaran anak dan menjaga keterhubungan keluarga.
Oleh karena itu, brand perlu menonjolkan fitur edukatif dan aspek keamanan dari perangkat digital saat menargetkan para orang tua, misalnya bagaimana perangkat dapat membantu anak belajar, mempermudah komunikasi dengan keluarga dan teman, serta memberikan bantuan saat keadaan darurat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post