Kamis, 2 Februari 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Tren Industri IT Tahun 2023, Buka Peluang Besar bagi Upaya Digitalisasi

14 Desember 2022
in Analyze
Reading Time: 4 mins read
tren teknologi

Tren Industri IT Tahun 2023, Buka Peluang Besar bagi Upaya Digitalisasi (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Mendekatnya penghujung tahun 2022, merupakan saat yang tepat untuk melihat kelanjutan dari industri IT. Seperti apa tren industri IT di tahun 2023, pakar monitoring infrastruktur dan jaringan IT Paessler PRTG, membagikan beberapa ramalan tren lanskap IT untuk 2023.

Berikut adalah tren di industri IT yang akan terjadi pada tahun 2023:

Digitalisasi kian menciptakan tanggung jawab baru untuk IT

Segala sistem analog yang dahulu diisolasi dari dunia IT, baik yang berkaitan dengan pabrik, rumah sakit, sumber daya, maupun pusat data, kini menghasilkan data yang kompatibel dengan sistem digital. Hal ini memperluas batasan yang dapat dianalisis dan diinterpretasikan dengan data.

Di berbagai industri, konvergensi sistem IT (information technology) dan OT (operational technology) menghasilkan beberapa tantangan yang perlu diatasi. Meski demikian,  tentunya perlu dicatat bahwa terdapat hal penting seperti melakukan monitoring pada ekosistem tersebut. Tantangan terbesarnya adalah untuk membawa beberapa matriks dan beberapa sistem monitoring yang berbeda ke satu tempat. Akan terjadi peningkatan fokus pada alat-alat IT Monitoring yang memungkinkan perusahaan untuk melacak perubahan yang terjadi pada ekosistem serta menyediakan tampilan terkonsolidasi dari data yang sudah terkumpul, menyederhanakan analisis data dan proses pengambilan keputusan. Dengan memperluas batasan konvergensi IT/OT, diperlukan solusi yang dapat memantau perangkat serta infrastruktur ini.

Solusi monitoring akan terus mengambil andil yang penting pada sektor pusat data

Baca juga :   5 Langkah Memulai Bisnis Makanan Online

Dengan semakin banyaknya perusahaan multinasional yang memindahkan pusat data mereka ke Asia Tenggara, wilayah ini dapat dikatakan akan menjadi hotspot untuk investasi pusat data. Pada pertengahan tahun ini, pemerintahan Singapura telah mengangkat moratorium pada konstruksi pusat data. Dengan perencanaan Satu Data Indonesia (SDI) 2022-2024, pemerintah Indonesia juga sedang berfokus pada perluasan implementasi struktur data seperti pusat data. Sedangkan pasar pusat data di Thailand diperkirakan akan mencapai US$1.03 triliun  pada tahun 2027.

Pusat data – dengan infrastrukturnya yang tersebar di berbagai lokasi geografis – menghadirkan tantangan untuk memantaunya. Pusat data menjadi infrastruktur yang penting untuk perusahaan di berbagai industri. Maka dari itu, kegagalan pemantauan ekosistem ini akan membuat bisnis tidak dapat dioperasikan. Sangatlah penting untuk menjaga peralatan teknis, fasilitas operasional, serta keamanan untuk menjamin efisiensi operasi bisnis yang akan meminimalisir downtime pusat data. Dengan penggunaan pusat data yang menjadi semakin penting di berbagai industri di Asia Tenggara, maka solusi monitoring juga akan menjadi sama pentingnya.

Monitoring jarak jauh lewat cloud akan meningkat – namun perlu diferensiasi   

Saat ini, penggunaan cloud oleh perusahaan terus meningkat, dengan 76% perusahaan di Asia Pasifik terus berencana untuk meningkatkan layanan cloud mereka dalam waktu 12 bulan ke depan. Aspek penting migrasi cloud adalah untuk menguatkan strategi cloud-first dengan memastikan bahwa beragam aplikasi dan proses IT dapat digabungkan ke lingkungan sebuah komputasi awan.

Baca juga :   Paylater Makin Diminati sebagai Metode Pembayaran Digital Pilihan Konsumen

Lebih dari itu, layanan monitoring berbasis cloud sedang meningkat. Layanan ini dapat diaplikasikan untuk memonitor komponen berbasis cloud seperti website, layanan cloud dan aplikasi berbasis cloud. Pada aspek monitoring on-premise, solusi monitoring dari cloud mungkin saja dapat menghadapi beberapa masalah karena mereka bergantung dengan koneksi internet yang super cepat dan andal agar dapat untuk menghindari kesalahan hasil monitoring akibat keterlambatan transmisi data. Hal ini penting untuk dicatat, dan perusahaan juga memerlukan kecocokan perpaduan alat monitoring lokal dan berbasis cloud.

Fokus baru untuk meningkatkan keamanan di lingkungan IoT (Internet of Things)

Banyak bisnis dari beragam industri di seluruh dunia mulai menguatkan inisiatif dan strategi keamanan siber mereka dikarenakan meningkatnya angka kebocoran data, serangan ransomware dan serangan siber lainnya. Hal ini membuktikan bahwa keamanan pada Internet of Things (IoT) menjadi salah satu celah yang perlu diperhatikan.

Peningkatan adopsi dan kapabilitas dari teknologi IoT telah meroket dalam beberapa tahun terakhir. Pengeluaran IoT di Asia Pasifik diprediksikan akan mencapai US$437 triliun (setara lebih dari Rp6,835 triliun)  pada tahun 2025. Segala alat yang terhubung dengan internet menjadi rentan dengan serangan siber. Terlepas dengan adanya bawaan keamanan pada teknologi IoT yang sangat minim, dan sulitnya manajemen patch dikarenakan pembawaan fisiknya, keterkaitan perangkat ini, serta kompleksitas lingkungan menimbulkan ancaman keamanan untuk keseluruhan jaringan.

Baca juga :   99% UMKM Indonesia Prioritaskan Aspek ESG

Monitoring merupakan bagian penting di setiap strategi keamanan, memastikan bahwa semua alat keamanan klasik seperti firewall, sistem deteksi maupun PAM (privileged access management) dapat bekerja dengan sempurna. Namun demikian, monitoring memiliki tugas lain yang lebih penting, terutama di dunia IoT. Solusi monitoring yang tepat dapat memastikan keamanan fisik dengan mengintegrasikan sistem kunci pintu, kamera keamanan, pendeteksi asap maupun sensor temperatur ke dalam monitoring terpusat. Banyak perusahaan yang  akan mempertimbangkan aspek ini ke depannya.

Arsitektur terdistribusi akan menjadi kenormalan baru

Dengan konsep bekerja hybrid, bekerja dari rumah ataupun dari mana saja menjadi hal yang umum, sehingga mendorong perusahaan untuk beralih dari infrastruktur data tersentralisasi ke penyimpanan data di cloud. Dengan demikian, perusahaan mengalihkan jaringan menggunakan software as a service (SAAS) dan software-defined WAN (SDWAN). Dengan penggunaan arsitektur terdistribusi yang semakin meningkat, penting untuk memiliki strategi monitoring yang tepat yang dapat bekerja secara efektif. Dengan begitu, akan terdapat permintaan yang tinggi untuk solusi yang menyediakan sistem monitoring terpadu untuk infrastruktur IT yang menyediakan keuntungan seperti jaringan yang memadai, troubleshooting, menyederhanakan transisi ke cloud dan mengurangi kebutuhan bandwidth. (*AMBS)

Tags: digitalisasiPaessler PRTGtren teknologi 2023
Previous Post

Intervensi Waste4Change Selamatkan Sampah Non-Organik Bernilai Hingga 70%

Next Post

Telkomsel Ajak Masyarakat Ikut Menjaga Bumi Lewat Program Carbon Offset

Related Posts

perilaku belanja konsumen
Analyze

Tren Perilaku Belanja Konsumen: Bisnis Perlu Beradaptasi dalam Ekosistem Digital

27 Januari 2023
0
Tokopedia
Analyze

Mau Memulai Usaha Rumahan dengan Modal Kecil? Ini Tipsnya

11 Januari 2023
0
strategi bisnis
Analyze

4 Jurus Jitu Perkuat Strategi Bisnis Hadapi Tantangan Ekonomi 2023

5 Januari 2023
0
Load More
Next Post
Telkomsel Carbon Offset

Telkomsel Ajak Masyarakat Ikut Menjaga Bumi Lewat Program Carbon Offset

eFishery - KASeF

Gandeng PLN dan Dinas Perikanan, eFishery Inisiasi Kampung Super Ekosistem di Garut

Uniqlo Konser

Kolaborasi Isyana Sarasvati dan Teddy Adhitya Gelar Konser Daring Akhir Tahun

Discussion about this post

Berita Terbaru

PLTS Atap

Xurya Jangkau Lebih Banyak Industri untuk Pertumbuhan Industri Hijau

2 Februari 2023
0
edDoorz Regional VP Marketing Henry Manampiring

RedDoorz Buktikan Bisa Resiliensi Dengan BEP di Masa Pandemi

2 Februari 2023
0
Literasi Digital

Indeks Literasi Digital Indonesia Tahun 2022 Meningkat Jadi 3,54

2 Februari 2023
0
petani rumput laut

Kolaborasi FedEx dan YKAN Berdayakan Petani Rumput Laut Wakatobi Melalui eCommerce

2 Februari 2023
0
Peris.ai

Raih Dana Segar Startup Cybersecurity Peris.ai Akan Bina Komunitas Peretas Etis

2 Februari 2023
0
Yakes Telkom x Primaya

Terus Perluas Layanan Kesehatan, Yakes Telkom Jalin Sinergi Dengan Rumah Sakit Primaya Group

2 Februari 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version