youngster.id - Asia Pasifik menjadi salah satu wilayah yang paling terkena dampak ancaman siber. Pada tahun 2021 terdapat 23.5% dari total ancaman siber dunia dilaporkan di kawasan ini. Laporan ini juga memperkirakan sektor energi sebagai salah satu industri paling rentan di Indonesia.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terkana dampak dari kampanye spionase siber APT41, yang menargetkan institusi publik dan swasta di beberapa negara. Indonesia juga menjadi sasaran mayoritas kelompok pelaku pengancam besar, termasuk Lazarus APT, APT 10, Conti, dan Winnti Group.
Demikian laporan terbaru CyberRes dari Micro Focus mengenai kondisi ancaman siber saat ini dan tinjauan umum peristiwa dunia maya pada tahun 2021 secara global. Hal ini karena Indonesia menjadi target utama serangan di sektor energi pada tahun 2021.
“Negara-negara di Asia Tenggara masih belum pulih dari dampak serangan siber tahun lalu, yang menyebabkan efek jangka panjang pada semua organisasi dan individu. Sementara tren ini masih berlanjut hingga 2022, kawasan ini memiliki peluang besar untuk membalikkan situasi, karena telah dilengkapi dengan pemahaman yang mumpuni mengenai lanskap terkini, penerapan taktik, hingga ancaman yang dapat muncul,” kata Jeffrey Neo, Managing Director, Asia Tenggara dan Korea, Micro Focus dalam keterangan pers, Senin (19/9/2022).
Menurut dia, laporan CyberRes tahun ini memperkirakan sektor energi sebagai salah satu industri paling rentan di Indonesia.
““Laporan ini merupakan yang pertama dari seri yang berisikan perspektif tentang kondisi ancaman geopolitik, regional, dan industri serta apa yang mungkin akan terjadi sepanjang satu tahun ke depan,” ujar Neo.
Meski demikian, saat ini kawasan ASEAN sedang dalam kondisi terus melaju. Negara-negara ASEAN memimpin dalam hal keamanan siber global dengan mengadopsi Rencana Aksi Regional ASEAN (2021-2025), yang berupaya memperkuat keamanan siber regional di berbagai bidang. Seperti kolaborasi penelitian, berbagi pengetahuan dan pelatihan.
Selanjutnya, ASEAN-Singapore Cybersecurity Center of Excellence berencana untuk meningkatkan pengembangan strategi keamanan siber, legislasi, dan kemampuan penelitian seluruh negara anggota, sehingga menempatkan negara-negara seperti Indonesia pada jalur siber yang lebih kuat.
Namun lanskap dunia siber, dampak industri dan prospek untuk tahun 2022, bervariasi di berbagai lokasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post