youngster.id - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan akan menggunakan metode baru untuk survei tahun 2018.
Ketua APJII Jamalul Izza mengatakan pihaknya bersiap menggunakan big data untuk survei 2018. Penggunaan big data ini untuk memetakan para pengguna platform internet seperti e-commerce dan lainnya.
“Sedang kami susun sistemnya, untuk mengejar [pemetaan] e-commerce, startup. Jadi nanti kita bisa lihat berapa banyak yang larinya ke sana,” tutur Jamalul belum lama ini di Jakarta.
Menurut dia, dengan melihat peningkatan pengguna internet Indonesia yang semakin naik, survei harus dilakukan lebih mendetail. “Sekarang kami baru survei per pulau, tahun depan ada rencana survei per provinsi,” katanya lagi.
Selain itu, Jamalul menuturkan ke depan survei tak hanya dilakukan lewat metode tatap muka dengan pengguna tetapi melalui pengambilan penggunaan bandwith atau internet protocol (IP). Apalagi sebagai satu-satunya asosiasi pendistribusi internet protocol (IP) di Indonesia, APJII memiliki akses untuk memantau trafi penggunaan lebar pita atau IP.
“Jadi kami bisa liat real time, berapa sih ini-itu. Bisa kita lihat grafiknya langsung,” ujarnya.
Jamalul menambahkan, dengan menggunakan metode big data maka hasilnya bisa dirilis lebih cepat dan tidak perlu menunggu survei tahunan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post