Aplikasi PULIH Permudah Akses Terapi Dan Informasi Seputar Kanker

Jumlah penderita kanker di dunia pada tahun 2020 mencapai 19,3 juta kasus. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Angka kesakitan dan kematian akibat kanker dari tahun ke tahun semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa angka kasus baru dan kematian akibat kanker di Indonesia meningkat sekitar 8,8 persen hanya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Namun Pandemi Covid-19 telah membuat perawatan kanker secara global terganggu.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari program global New Normal Same Cancer, AstraZeneca bersama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meluncurkan aplikasi PULIH (Program Peduli Sehat) yang bertujuan memudahkan pasien kanker mendapatkan akses terapi kanker.

Rizman Abudaeri, Direktur AstraZeneca Indonesia mengatakan, kanker membutuhkan deteksi dan penanganan sedini mungkin agar meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker.  Oleh sebab itu, AstraZeneca berkomitmen meningkatkan kesadaran dan turut mengkampanyekan akses terhadap penanganan kanker agar pasien dapat mengakses layanan kanker tanpa penundaan dan membantu melindungi orang yang datang ke klinik kanker untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.

Untuk itu AstraZeneca bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia. “Dengan kerjasama ini, kami optimis dapat membantu pasien kanker dan anggota keluarganya untuk tetap mendapatkan penanganan kanker agar pengobatan dapat berhasil. Pandemi tidak seharusnya menghalangi penanganan kanker, karena setiap harinya pasien kanker berlomba dengan waktu untuk mengalahkan kanker, terutama kanker paru yang saat ini sangat rentan tertular Covid-19 dan mengalami komplikasi berat,” kata Rizman di acara peluncuran aplikasi PULIH Rabu (28/7/2021).

PULIH merupakan aplikasi yang menyediakan layanan digital terintegrasi yang memberikan kemudahan kepada pasien untuk mengakses program bantuan pasien, pengingat jadwal minum obat, dan materi edukasi seputar penyakit, pengobatan, dan isu kesehatan lainnya.

Ketua YKI, Prof Aru Wisaksono Sudoyo menyambut baik tersedianya aplikasi PULIH yang dapat memfasilitasi pasien kanker di seluruh Indonesia dengan beragam informasi dan akses seputar kanker.

“Layanan digital sangat membantu pasien kanker, terlebih selama pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan dan perhatian terhadap penanggulangan kanker. Melalui kerjasama ini, kami berharap aplikasi PULIH juga dapat mendorong masyarakat untuk menyadari dalam melakukan deteksi dini kanker, termasuk pada kanker paru, guna mencegah ditemukannya kanker pada stadium lanjut,” jelas Prof Aru.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Onkologi Paru PDPI, Prof Elisna Syahruddin menjelaskan, berdasarkan data Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, jumlah kasus baru kanker paru di Indonesia meningkat 8,8% menjadi 34.783 kasus atau menempati peringkat ketiga. Sementara itu, jumlah kematian akibat kanker paru meningkat 13,2% menjadi 30.843 jiwa atau menempati peringkat pertama.

”Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu merupakan faktor penting untuk menentukan keberhasilan pengobatan kanker paru. Masyarakat perlu menghindari faktor risiko kanker paru dan mengetahui gejala kanker paru sehingga apabila merasakan beberapa gejala tersebut, perlu segera melakukan konsultasi kepada dokter agar bisa terdiagnosa lebih cepat. Lebih dari itu, pasien yang sudah terdiagnosa, harus mendapatkan terapi sesuai dengan kondisinya karena kanker paru berkembang dengan cepat. Masa pandemi tidak menyebabkan pasien harus berhenti melakukan pemantauan terlebih melanjutkan terapi,” jelasnya.

Sebagai informasi, aplikasi PULIH saat ini sudah tersedia dan sudah bisa diunduh di Google Playstore.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version