youngster.id - Berdasarkan survei Reuters Institute pada Februari 2022, mayoritas masyarakat Indonesia atau sekitar 88% memperoleh berita dari media online. Diikuti oleh media sosial (68%), televisi (57%), dan media cetak (17%).
Hal ini mendorong sejumlah investor berinvestasi pada aplikasi ringkasan berita Ketitik. Pendanaan pra-awal (pre-seed) dengan nominal rahasia ini disuntik oleh Evy Harjono (HiApp) dan sejumlah angel investor dari Flip, Moengage, Trusting Social, Chope, dan Brick.
Presiden PT Hello Kreasi Indonesia (HiApp) Evy Harjono mengatakan, KeTitik menawarkan pengalaman segar dan ringkasan berita tajam bagi pengguna di era konten snack yang identik dengan berita ringan dari media sosial.
“Nilai dan misi mereka sejalan dengan filosofi investasi kami untuk mendidik masyarakat Indonesia dengan informasi yang jelas, ringkas, dan terpercaya,” tutur Evy dalam keterangan pers, Jumat (27/10/2022).
Resmi meluncur pada Agustus 2022, KeTitik merupakan aplikasi yang menyajikan ringkasan berita dalam maupun luar negeri dengan format pendek atau kurang dari 60 kata. Ada empat segmen utama yang dihadirkan, antara lain All News, My Feed, Top Stories, dan Trending. Saat ini, aplikasi KeTitik telah diunduh lebih dari 40.000 kali.
Co-founder KeTitik Dannis Joseph mengatakan para investor turut terlibat dalam pengembangan bisnis di berbagai aspek. Dengan pendanaan ini, KeTitik akan memperkuat lini pengembangan produk, teknologi, dan menambah jumlah tim.
“Kami optimistis untuk mencapai target kami, terutama dengan dukungan Evy Harjono bersama angel investor yang punya keahlian serta jaringan luas. Mereka mendukung visi kami dalam memberikan pengalaman pengguna mengakses berita yang ringkas dan terpercaya di tengah aktivitas mereka sehari-hari,” paparnya.
Targetnya adalah mendorong rata-rata konsumsi berita harian masyarakat. Menurutnya, ada peluang untuk menjangkau 100 juta lebih pembaca berita setiap hari. KeTitik membidik jumlah ringkasan baru yang diterbitkan setiap hari dari rata-rata 300 menjadi 700 ringkasan berita pada akhir tahun ini.
Untuk itu, pihaknya akan membangun mesin berbasis Natural Language Processing (NLP) untuk melakukan peringkasan berita sehingga pengguna dapat mengakses berita lebih mudah dan cepat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post