youngster.id - Guna memperlancar komunikasi antara orang tua dengan anaknya yang mengalami gangguan pendengaran (tuna rungu), sebuah perusahaan jasa kesehatan asal Australia Spokle Group Pty Ltd memperkenalkan aplikasi Spokle di Indonesia.
Temuan WHO menyebutkan bahwa sekitar 466 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran, dan 34 juta dari mereka adalah anak-anak. Selain itu, WHO menyatakan bahwa gangguan pendengaran yang tidak ditangani pada anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan bahasa lisan mereka.
Nah, aplikasi Spokle ini akan lebih mempermudah komunikasi antara orang tua dan anaknya yang mengalami gangguan pendengaran. Aplikasi Spokle melengkapi orang tua dengan strategi sederhana namun efektif yang dapat mereka lakukan sendiri melalui tutorial berbasis video. Orangtua tidak perlu membeli mainan mahal atau peralatan khusus untuk berlatih, semua kegiatan didasarkan pada rutinitas sehari-hari. Ada lebih dari 400 video kegiatan dengan petunjuk langkah demi langkah dan contoh dari kehidupan nyata.
“Terapi terbaik datang dari keluarga. Kami harapkan, kehadiran aplikasi ini bisa menjadi pendukung terapi konvensional yang perlu dilakukan oleh para orang tua untuk anaknya yang berkebutuhan khusus. Jadi bukan pengganti terapi yang ada,” ujar Elisabeth Yunarko, Cofounder Spokle.
Pengguna baru aplikasi Spokle akan menerima akses gratis untuk bulan pertama. Semua program dalam aplikasi Spokle dapat diakses secara berlangganan dengan biaya Rp 250 ribu per bulan, dan tersedia di iTunes dan Google Play Store.
Di Indonesia, aplikasi ini sebetulnya sudah berumur satu tahun dan telah diunduh sebanyak 2000 kali dengan 750 subscriber. Dengan enam modul utama dan dua modul pembantu, konsumen akan disajikan sekitar 400 video singkat mengenai arahan teknis terapi yang dibutuhkan oleh sang anak.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post