youngster.id - Platform untuk layanan pertahanan aplikasi seluler, Appdome, meluncurkan layanan Pencegahan Rekayasa Sosial melalui platform Appdome. Kini, merek seluler dapat dengan mudah memutus siklus serangan rekayasa sosial berbasis AI pada aplikasi Android & iOS, serta melindungi miliaran pengguna seluler dari penipuan dan penyalahgunaan secara real-time.
Tom Tovar, co-founder sekaligus CEO Appdome menjelaskan, layanan Pencegahan Rekayasa Sosial ini memungkinkan merek seluler untuk senantiasa mendeteksi, memblokir, dan mengintervensi momen terjadinya serangan rekayasa sosial yang berupaya memanfaatkan kepercayaan pengguna atau memanipulasi perilaku mereka.
Menurutnya, layanan ini mencakup sejumlah mekanisme pertahanan baru secara real-time terhadap vishing (phising melalui panggilan suara), kontrol desktop jarak jauh, bypass FaceID, aplikasi palsu, dan pertukaran SIM; semuanya berfungsi melindungi keselamatan pengguna, reputasi merek, kelangsungan bisnis, dan penghasilan.
“Munculnya serangan yang didukung kecerdasan buatan meningkatkan keharusan untuk memberikan perlindungan berkelanjutan secara real-time dari serangan rekayasa sosial maupun serangan lainnya. Untuk menopang pertumbuhan jangka panjang ekonomi aplikasi seluler, kami membantu merek dengan menyediakan teknologi untuk mendeteksi setiap serangan, menjaga wewenang merek, dan memutus siklus manipulasi sebagai titik pusat serangan rekayasa sosial,” kata Tovar, Selasa (26/3/2024).
Pencegahan Rekayasa Sosial Appdome memberdayakan merek seluler untuk memutus siklus serangan langsung dengan mendeteksi dan melindungi secara real-time dari metode-metode utama yang digunakan penyerang rekayasa sosial untuk merugikan merek dan pengguna:
- Penipuan Vishing (Phishing melalui Panggilan Suara): Menggunakan analisis perilaku untuk mendeteksi saat aktivitas pengguna akhir di aplikasi seluler bertepatan dengan panggilan telepon yang berpotensi bahaya melalui serangan seperti FakeCalls.
- Kontrol Desktop Jarak Jauh: Mendeteksi aplikasi pihak ketiga, seperti TeamViewer, yang digunakan dalam serangan rekayasa sosial untuk mengendalikan perangkat seluler dan aplikasi dari jarak jauh.
- Bypass Biometrik (FaceID): Mendeteksi saat penyerang berupaya mengelabui, memalsukan, atau melewati fitur pengenalan wajah pada aplikasi seluler Android dan iOS, seperti di GoldPickaxe.
- Penukaran SIM: Mendeteksi saat penyerang menggunakan aplikasi seluler dengan kartu SIM pengganti yang dikendalikan penyerang.
- Profil Admin-SU:Mendeteksi jika ada profil MDM, admin-SU, atau profil serupa lainnya yang terinstal di perangkat dan memungkinkan penyerang untuk memata-matai atau mengendalikan aplikasi pengguna.
- Aplikasi Trojan: Mencegah penggunaan aplikasi trojan, yang disematkan dengan malware seperti FjordPhantom, dalam memata-matai pengguna akhir dan mengumpulkan data untuk serangan rekayasa sosial.
Fitur-fitur baru Pencegahan Rekayasa Sosial ini dapat diimplementasikan secara terpisah atau dikombinasikan dengan salah satu atau semua dari 300+ fitur keamanan aplikasi seluler, anti-penipuan, anti-malware, kepatuhan geolokasi, dan layanan pertahanan lainnya dari Appdome. Bersama-sama, Appdome memudahkan merek seluler untuk mengonsolidasikan mekanisme pertahanan aplikasi seluler, sehingga mereka tidak lagi menghabiskan banyak biaya dan tenaga untuk menggabungkan berbagai teknologi secara serabutan dalam upaya mencapai kinerja pertahanan yang fungsional.
“Untuk menang, Anda harus memutus siklus serangan rekayasa sosial pada saat terjadinya. Layanan Pencegahan Rekayasa Sosial dari Appdome mampu melakukan hal itu—pertama, kami menghentikan sarana teknis pengendalian aplikasi atau perangkat yang digunakan oleh penyerang, dan kedua, kami menyediakan telemetri dan inteligensi yang memungkinkan aplikasi seluler untuk mengintervensi, misalnya dengan menanyakan, ‘Apakah Anda baik-baik saja?’ ketika ancaman hadir,” klaim Chris Roeckl, Chief Product Officer di Appdome. (*AMBS)
Discussion about this post