youngster.id - Perkembangan industri Education Techology atau Edtech di Indonesia beberapa tahun belakangan ini menunjukan tren positif. Sejumlah starup di bidang teknologi menjadi pendorong perkembangan industri ini. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi dan tren positif tersebut terlihat jelas dari hadirnya banyak pemain baru di segmen Edtech.
Berdasarkan market and research Forbes, industri ini diprediksi akan tumbuh hingga US$325 miliar pada tahun 2025 secara global. Posisi pertumbuhan Edtech di Indonesia sendiri berada pada jumlah pertumbuhan tercepat dengan angka mencapai 25% setiap tahunnya, melebihi negara-negara lain di Asia, bahkan seluruh Dunia.
Salah satu pemain Edutech lokal adalah Bensmart, startup yang memberikan layanan untuk menghubungkan siswa dengan guru les, baik les akademik maupun keterampilan nonakademik.
“Dari hasil testimoni para siswa, bahwa les privat mempunyai kelebihan dibandingkan belajar melalui video atau belajar secara online. Kelebihannya adalah siswa merasakan ada kedekatan dengan guru pengajar sehingga lebih terbuka dalam mengungkapkan bagian pelajaran mana yang belum bisa sehingga belajarnya lebih optimal, menyenangkan dan akhirnya prestasi siswa akan mudah diraih,” ungkap Arif Dian Mahfudi, CTO Bensmart kepada youngster.id belum lama ini.
Saat ini target pengguna Bensmart dengan spektrum sangat lebar dari pra sekolah, TK, SD, SMP, SMA dan Umum. Guru Privat yang dapat dipesan melalui Bensmart adalah Guru Bimbingan Belajar dan Guru Kursus. Materi yang dapat dipesan di Bimbingan Belajar adalah semua pelajaran di sekolah dengan target sukses antara lain: Ujian Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Sekolah, Ujian Nasional, SBMPTN, dan Ujian Masuk PTN.
Sedangkan materi kursus antara lain adalah Bahasa seperti Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, dan Jerman. Sedang untuk musik yaitu Piano/Keyboard, Biola, Gitar, dan Drum. Selain itu ada layanan untuk les Iqro’, Membaca Alquran, Vokal, Paduan Suara, Desain Grafis, Melukis, Programming, Public Speaking, Fotografi, Videografi, Melukis, Renang, Senam, Yoga, dan lain-lain.
“Selain itu, kami juga berencana untuk menyelenggarakan seminar pendidikan untuk Siswa atau Orang Tua,” ujar Arif.
Pengalaman
Startup yang memiliki kantor di Jakarta, Yogyakarta, dan Tangerang mulai beroperasi Oktober 2018. Arif memaparkan, startup ini lahir dari pengalaman para founder yang telah lebih dari 10 tahun berkecimpung di bidang bimbingan belajar.
“Melalui layanan les privat ini, kami memenuhi keinginan siswa dan orang tua untuk mendapatkan bimbingan belajar lebih intensif fokus dan eksklusif. Selain itu juga membuka peluang kepada mahasiswa, guru, dan para pengajar yang lain yang memiliki semangat dan visi yang sama untuk mencerdaskan pelajar di Indonesia,” papar Arif.
Arif mengungkapkan, nama Bensmart berasal dari penggabungan Bahasa Jawa “Ben” yang artinya supaya dan kata “Smart” yaitu pintar. Startup ini awalnya didirikan Arif di kota tempat dia tinggal Yogyakarta.
Lulusan Universitas Negeri Yogyakarta ini bekerjasama dengan Yuri Arvian lulusan The George Washington University, yang saat ini masih bekerja di BUMN. “Kami sama-sama memiliki kesamaan visi untuk berkontribusi memajukan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Arif.
Menurut dia, bisnis dan teknologi ditangani oleh Arif dibantu oleh 3 orang Tim Engineering, 2 orang Tim Akademik dan 1 Administrasi. Sedangkan pendanaan operasional ditangnai oleh Yuri.
“Pengalaman dan network kami di Bimbel membuat formula dan fitur aplikasi Bensmart memiliki nilai lebih,” ujar Arif.
Dia mengungkapkan, Bensmart fokus pada layanan penghubung antara Guru dan Siswa. Aplikasi didesain supaya memiliki tampilan yang nyaman dan cocok dengan pelajar, mudah, dan cepat. Fitur Bensmart lebih memudahkan dibanding yang lain. Diantaranya Proses pemesanan praktis, lebih pendek dan tidak berbelit, Tidak perlu mengulang untuk pesanan yang sama. Pemilihan jadwal lebih praktis.Terdapat pengingat (notifikasi) sebelum belajar mengajar.
“Terdapat presensi belajar mengajar dengan QR Barcode. Saling memberikan penilaian dan catatan belajar. Terdapat history belajar dan transaksi. User Interface yang nyaman atau enak digunakan. Tersedia berbagai pilihan cara pembayaran (chanel) dengan Fixed Virtual Account, sehingga Real Time tanpa konfirmasi dan disediakan tombol panic button jika ada hal yang membahayakan,” paparnya.
Sementara untuk model bisnis Bensmart adalah marketplace. Jadi Guru dan Siswa sama-sama menggunakan aplikasi Bensmart untuk proses pesan dan mengambil pesanan. Dengan begitu, konsep Bensmart dibuat senyaman mungkin supaya Guru dan Siswa mudah dalam proses pemesanan, belajar mengajar sampai selesai belajar dilakukan sesuai waktu yang telah disediakan.
“Konsep Bensmart dibuat senyaman mungkin supaya Guru dan Siswa mudah dalam proses pemesanan, belajar mengajar sampai selesai belajar dilakukan sesuai waktu yang telah disediakan,” ujarnya.
Dia menyebut, tarif belajar yang dipublish di aplikasi disesuaikan dengan tarif tiap kota/kabupaten. Profit sharing antara Bensmart dengan Guru adalah 20% : 80%. 20% yang didapatkan Bensmart digunakan untuk operasional dan promosi. “Guru-guru yang menjadi Mitra Pengajar melalui seleksi yang cukup supaya kualitas mengajar dan layanan standar,” kata Arif menegaskan.
================
Arif Dian Mahfudi
Pendidikan Terakhir : S1, Universitas Negeri Yogyakarta
Nama Brand : Bensmart
Nama Perusahaan : PT Bensmart Edukasi Sukses Mulia
Modal awal : Rp 110 juta
Mulai Usaha : 1 Oktober 2018
Jumlah karyawan : 5-8
================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post