Artism Exhibition, Pameran Seniman Autistik di Platform Musik

Spotify Canvas

Spotify Canvas. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Kreaby telah mendobrak batasan-batasan dan memberdayakan seniman autistik di Indonesia sejak 2020. Kali ini, Kreaby menggandeng Sun Eater untuk menyelenggarakan pameran visual oleh seniman autistik pertama di platform audio, yang dinamakan ARTISM.

Sebanyak total 18 karya seni dari seniman-seniman Kreaby yaitu Gary Harlan, Jeremy Winata, Joey Santoso, Joshua Khendy, Ramadhika Asra dan Valentin Keken Christanto telah dikurasi dalam playlist ARTISM oleh Sun Eater, yang dapat diakses publik sepanjang September dan Oktober 2022.

“Melalui seni, perspektif baru akan terbuka. Seni mengurai kata-kata yang tak terucapkan, merefleksikan visi dari pemikiran rasa jiwa. Bagi para seniman autistik (di Kreaby), seni adalah bagian dari proses perjalanan panjang untuk berjuang melawan batasan-batasan. Kegigihan dalam meraih impian. Tiap karya seni adalah refleksi dari visi artis. Kami berharap ARTISM membuka perspektif yang mendorong publik untuk menerima dan merangkul keunikan dari setiap individu yang berbeda,” ungkap Arani Aslama, Managing Director dari Kreaby dalam keterangan pers, Kamis (8/9/2022).

Menurut Arani, ARTISM muncul sebagai bentuk pameran seni yang berbeda dari biasanya, berusaha mengekspos kepada publik sederetan karya seni luar biasa dari seniman autistik – sekelumit ekspresi artistik yang mungkin terabaikan dalam keseharian.

Lagu-lagu dari.Feast, Hindia, Agatha Pricilla & Rayhan Noor, Aldrian Risjad, Lomba Sihir, Mantra Vutura, dan Bilal Indrajaya mengambil peran sebagai bingkai yang memamerkan karya seni yang terinspirasi dari lagu-lagu tersebut, yang ditayangkan di layar ketika lagu-lagu ini diputar di platform musik.

Tak hanya terinspirasi dari lagu-lagu musisi Sun Eater, tiap karya seni didampingi oleh sajak pendek yang ditulis oleh para seniman tentang karyanya, yang membuka ruang yang lebih luas untuk interpretasi seni mereka. Melalui ARTISM, para seniman ini dapat bersosialisasi secara virtual dengan audiens mereka. Tak hanya merangkul neurodiversity, pameran ini juga memberikan seniman autistik sebuah platform segar untuk belajar, beraksi dalam ekspresi dan berkembang di masyarakat.

Partnership & Commercial Lead dari Sun Eater Natasha Udu menyambut antusias kolaborasi ini. “Kami percaya bahwa sebuah kolaborasi dalam penciptaan karya seni dapat melahirkan sebuah karya yang baik, dan akan tersampaikan pula ke audience yang lebih luas. Saat kami mempercayakan lagu-lagu kami untuk diinterpretasikan dari sudut pandang teman-teman Kreaby, kami yakin bahwa karya ini akan menjadi suatu karya yang spesial,” ujarnya.

Medium dari pameran ARTISM ini, yaitu “Spotify Canvas.” Kreaby berharap ARTISM dapat menjadi sebuah pintu gerbang yang membawa ke semakin banyak kesempatan baru bagi para seniman dalam spektrum autisme.

“Melalui ARTISM, kami berharap ke depannya akan mendorong dan melahirkan lebih banyak lagi peluang dan kesempatan yang setara bagi para seniman di luar sana terutama seniman dalam spektrum autisme dan komunitas neurodivergent untuk memamerkan karyanya tanpa batasan apa pun sehingga kolaborasi lintas disiplin yang terjadi bisa lebih banyak lagi,” ucap Natasha.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version